Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Berawal dari Media Sosial Akhirnya Menjadi Penulis

7 April 2020   07:00 Diperbarui: 7 April 2020   07:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: goodreads.com

Banyak orang malas belajar menulis, merasa sulit saat harus mengarang dan menulis artikel. Sudah terbayang betapa susah mengumpulkan ide dan kemudian dituangkan menjadi tulisan terstruktur. Sebagai penyuka dunia tulis menulis saya melihat banyak orang bisa menulis. Lihat saja di media sosialnya. Lirik instagramnya, baca status facebooknya. Apa bedanya. Meskipun tulisan status di facebook pendek- pendek, tetapi jika rutin akan terkumpul tulisan ribuan kata, puluhan ribu karakter.

Merangkai Kata Demi Kata Kalimat demi Kalimat

Tidak terasa meskipun hanya menulis status kurang lebih satu kalimat, tetapi jika ditulis dengan durasi waktu tiga sampai empat tahun maka  ada banyak ribuan kata tersusun dan itu bisa dikumpulkan menjadi buku.

Sebetulnya kalau ingin semakin yakin bisa menulis maka dari yang hanya sekitar satu dua kalimat itu dicoba menambah dengan beberapa kalimat. Jika setiap status panjangnya sekitar 100 kata maka dalam satu tahun jika konsisten menulis bisa menghasilkan 36000 kata. Jadi bisa dihasilkan satu buku. Tidak terasa kalian para penulis status sudah menghasilkan satu buku.

Menulis itu masalah konsistensi, jika setiap hari menulis dilakukan rutin meskipun satu dua kalimat saja lama- lama juga akan menjadi banyak. Kalau ingin serius menulis tentu selain konsisten, kuantitas tulisan juga harus ditingkatkan.

Saya mengalami bahwa awal- awal menulis adalah saat luar biasa sulitnya menyusun kalimat yang baik dan menarik. Akhirnya saya tidak peduli dengan aturan bahasa yang menghambat kreatifitas. Saya menulis dengan gaya bebas untuk membebaskan pikiran menuangkan ide. Setelah selesai menulis baru kemudian mengedit tulisan, membuang kalimat aneh dan memperbaiki sambungan katanya.

Dari pembelajaran awal menulis itu, saat ini saya bisa menulis sekali duduk untuk sekitar 700 sampai 1000 kata. Kalau mereka yang baru mencoba menekuni dunia tulis butuh berjam-jam, saat mood baik saya menyelesaikan tulisan tidak lebih dari satu jam. Yang cukup lama bagi saya adalah proses pembacaan kembali, meneliti kalimat-kalimat yang aneh dan mencari gambar yang sesuai dengan tema tulisan.

Hobi membaca adalah kegiatan yang paling berguna bagi kemampuan menulis saya. Secara spontan saya bisa mengeluarkan kalimat- kalimat dengan susunan kata tidak terduga. Bagi pegiat medsos terutama yang aktif melirik status teman- temannya, hampir setiap hari diberi hadiah tulisan, baik pendek maupun panjang. Dengan demikian tidak sengaja pegiat medsos adalah pembaca.

Kumpulkan Status di Media Sosial

Banyak teman yang lebih senang menulis di dinding facebook. Baik berisi catatan singkat, maupuna puisi-puisi hariian yang memotret kegalauan hidupnya, atau mencatat peristiwa ringan sekitar kehidupan.

Tulisan di status itu tidak terasa menjadi koleksi abadi dari penulis status. Hampir tiap tahun facebook misalnya selalu menampilkan kembali status- status seseorang, baik yang ditulis satu tahun lalu,dua tahun lalu bahkan 10 tahun lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun