Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ahok, Rizieq, Anies, dan Pelajaran Kegagalan

11 Desember 2019   10:06 Diperbarui: 11 Desember 2019   10:29 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompilasi gambar Ahok Anies dan Rizieq Shihab oleh Joko Dwi sumber:makassar tribunnews.com

Rizieq seharusnya mempunyai diplomasi cantik untuk meluluhkan pendirian pemerintahan. Dengan politik menebar kebencian dan tidak memberi teladan cinta dan kasih sayang terhadap musuh, Rizieq Shihab akan selalu menghadapi tembok besar dalam mewujudkan cita- citanya. Rizieq Shihab harusnya cerdas memainkan permainan yang mampu memberi kepercayaan bagaimana sebuah ormas berbadan hukum, tunduk kepada dasar negara Pancasila dan tidak memaksakan kehendak untuk menjadikan Indonesia negara agama.

Indonesia sangat menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi perbedaan,  perbedaan itu memperkaya bukan membuat setiap orang menjadi saling bergesekan, saling bersitegang dan saling menjegal. Rizieq Shihab harus banyak belajar dari Gus Dur, harus lebih banyak dengan Nurcholis Majid. Dengan diplomasi emosi dan marah tidak akan  banyak membantu, maka alangkah baiknya jika diplomasi seorang tokoh bukan pendekatan politis, dan pendekatan kemanusiaan. Pendekatan "Nguwongke" andap asor (rendah hati) bukan memasang muka marah.

Anies Baswedan Setelah Resuffle

Anies Baswedanpun yang kariernya sukses sempat terjerembab ketika ia dicopot atau diresuffle dari jabatannya sebagai Mendikbud. Setelah beberapa saat menepi ia kembali naik untuk bertarung di Kontestasi Pemilihan Gubernur DKI dengan aroma kurang sedap karena terbantu dengan kasus penistaan agama oleh Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Anies seperti memainkan peranan sebagai kontra Ahok. Segala kebijaksanaan Ahok yang baik selalu mendapat cibiran dan sindiran Anies Baswedan.

Banyak pemuja Ahok menganggap bahwa Anies Baswedan gagal sebagai gubernur karena hanya bisa membangun Jakarta di permukaannya saja. Anies gagal membangun sistem dan malah memelihara birokrat- birokrat korup yang anti perubahan. Anies juga menutup akses laporan langsung masyarakat, melakukan kembali rapat tertutup yang susah diketahui masyarakat umum. Dalam istilah Jawa ia menggunakan istilah "Sing penting Beda" atau berarti yang penting berbeda terhadap kebijakan pendahulunya.

Tetapi para pendukung Anies mempunyai argumen lain. Anies berhasil nguwongke atau memanusiakan masyarakat, sehingga jarang mendengar ada pejabat mencak- mencak di depan publik, marah- marah dengan umpatan kasar. Anies bukan Ahok. Anies mengeluhkan bahwa penilaian masyarakat ternyata bukan menilai kinerjanya yang cenderung adem ayem tetapi lebih ke politis arahnya.

Pelajaran Kegagalan penting untuk melangkah menuju kegemilangan dan kesuksesan. Ketiga tokoh itu telah melewati kegagalan. Tinggal seberapa besar mereka mengambil hikmah dari kegagalan- kegagalan yang pernah dilakukan.

Apabila terlalu arogan seperti Rizieq Shihab tidak introspeksi diri maka ia akan menjadi bagian sejarah kelam demokrasi, bagian pembelajaran hidup seperti yang tergambar dalam dongeng- dongeng bahwa sebuah peristiwa bisa mengubah alur hidup. Jika tidak mau berubah dan berbenah siap- siap saja tenggelam dalam sejarah. Bila bisa bangkit ia akan dikenang sejarah. Salam damai Selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun