Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Media Sosial dan Ujaran Kebencian yang Diviralkan

16 November 2019   14:27 Diperbarui: 16 November 2019   17:54 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media sosial (Dok. simplelearn.com)

Click bait, judul-judul yang mengecoh dari berita- berita di media sosial dengan cepat diviralkan, tanpa perlu mengetahui isi berita asal judulnya heboh langsung diviralkan.

Manfaat dan sisi buruk media sosial
Di satu sisi banyak nilai- nilai kebaikan bisa dipetik dengan adanya media sosial, namun di sisi lain masyarakat seperti hidup dalam dunia yang serba cepat, serba instan, dan apapun informasi dengan cepat datang membandang.

Banyak selebriti, orang terkenal sangat geram dengan media sosial sekaligus diuntungkan. Geram ketika gosip-gosip miring dengan cepat tersebar padahal tidak sesuai dengan kenyataan. 

Diuntungkan karena posisi sebagai orang terkenal dengan mudah mendapat follower, sehingga ia bisa mencari uang dari pembuatan content di media sosial. Sebut saja, Atta Hallilintar dan Ria Ricis, yang termasuk orang yang mendapat durian runtuh dari fenomena media sosial. 

Semua orang yang disebut millennial dan berbondong-bondong ingin memanfaatkan media sosial supaya bisa terkenal, otomatis mereka juga mendapatkan penghasilan dari ngevlog, upload foto, atau video yang berpotensi viral dan banyak disukai orang.

Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah fenomena yang tidak bisa dihindari. Sebuah anugerah bisa mengikuti perkembangan zaman. Hanya manusia tetap harus sadar tidak boleh dikendalikan oleh barang bernama HP. 

Manusia tetap harus bisa berinteraksi sosial secara langsung agar manusia tidak menjadi robot- robot yang manut disetir mesin canggih bernama smartphone.

Smartphone amat membantu aktivitas baik bisnis maupun mendapat informasi, tetapi manusia tetap harus berpijak di bumi, yang hidupnya akan selalu berhubungan dengan manusia lain.

Kebencian ada sejak dalam pikiran menjadi-jadi ketika kemudian dikendalikan mesin yang hanya bergerak dengan bahasa pemrograman, sedangkan manusia mempunyai nurani, mempunyai akal yang bisa menelaah berbagai masalah. Yang benar harus dibela yang salah diarahkan agar menjadi benar.

Jika terkendali oleh berita-berita viral takutnya manusia otak dan pikirannya menjadi terbalik-balik, yang salah dibelanya mati-matian, sedangkan yang benar benar tidak salah malah digoblok- goblokkan bahkan disudutkan atas nama berita viral yang beredar.

Kalau mau membenci sebuah peristiwa atau masalah dari media sosial sebaiknya check and recheck dulu, agar tidak menjadi dun** karena pengaruh buruk media sosial. Salam damai selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun