Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tempo Selalu Kritis pada Jokowi dan Buzzernya, Sentimenkah?

7 Oktober 2019   10:06 Diperbarui: 7 Oktober 2019   11:05 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kartun dari Tempo media. Selalu Kritis terhadap Jokowi dan buzzernya? (mediafeed.id)

Kadangkala tulisan para buzzer lebih banyak ditunggu daripada wartawan yang menampilkan tulisan yang harus diuji dulu oleh dewan redaksi agar bisa meningkatkan kenyamanan dari pembaca yang lebih dewasa.

Buzzer tentu saja tidak perlu menunggu lama. Dari menit- ke menit jika ada isu yang perlu ditanggapi dan para buzzer menulis dalam bentuk opini ditambah fakta- fakta yang dicomot sebagian dari media arus utama, lainnya dari informan dan dari sumber- sumber yang entah darimana datangnya.  bentuk tulisan bebas di platform blog, dengan gaya khas masing masing. 

Mereka yang menulis politik tahu resiko jika menulis politik dan kebetulan banyak pembaca lebih suka membaca isu --isu sensitive dunia politik maka tulisan tulisan yang panas dan nyamleng dunia politik itu amat ditunggu pembacanya.

Kecepatan Informasi membuat Tempo tampak Kedodoran dibanding buzzer

 Kalau menunggu karya wartawan perlu bersabar dulu, dan butuh waktu agar tulisan bukan hanya sekedar tulisan sampah tidak bermakna, tetapi sarat dengan pesan moral dan pesan cepat bagi penulis. Buzzer mungkin mempunyai informan terpercaya sehingga isu- isu ramai perlu dipelajari dengan seksama.

Tetapi kini buzzer bukan tanpa resiko. Tulisan- tulisan buzzer  amat berani  dan  lugas. Hal itulah yang membuat milenial, pengguna gadget,sangat suka buzzer yang selalu kritis pada dan cenderung bebas menulis dan membuat buzzer rawan sasaran tembak.

Kegelisahan wartawan wajar karena ia mesti memenuhi target penulisan. Pasti sudah ada deadline, sedangkan para buzzer sudah senang jika tulisannya trending topik atau mendapat apresiasi dari netizen.  

Tampaknya perspektif Tempo lebih mengarah bahwa buzzer itu hanya berasal dari pihak Jokowi. Sedangkan buzzer nyatanya bukan hanya orang- orangnya pemerintah atau dalam hal ini Jokowi, bisa saja dari lawan Jokowi yang terus menyerang dengan berbagai cara untuk menjatuhkan kredibilitas presiden terpilih. 

Mula- mula sasaran demo tidak fokus pada pelengseran presiden tetapi mosi tidak percaya pada wakil rakyat baik yang ada di Senayan maupun daerah. 

Buzzer atau barisan para pendengung pembela Jokowi berdalih media banyak berpihak dan saat ini misalnya Tempo lebih subyektif menyerang rekam jejak Jokowi bukan mengapresiasi kerja yang selama ini sudah dilakukan meskipun belum maksimal

Penulis sendiri suka Jokowi tetapi bukan berarti lantas fanatik dan mengiyakan apapun keputusan Jokowi. Seorang penggemar yang baik tidak perlu fanatik mendukung habis- habisan. Kalau ada tulisan kritis harus dicerna dengan baik, direnungkan dan jika tidak sesuai fakta ya harus dijawab dengan tulisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun