Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Umat Katolik Indonesia Gembira Atas Pelantikan Ignatius Suharyo Sebagai Kardinal

6 Oktober 2019   21:50 Diperbarui: 7 Oktober 2019   03:54 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelantikan Monsinyur Ignatius Suharyo Sebagai Kardinal oleh Paus Fansiskus di Basilika Santo Petrus Vatikan (sumber: penakatolik.indonesia.com)

Bagi umat Katolik penunjukan Ignatius Suharyo sebagai kardinal baru cukup mengejutkan. Sebab  pengangkatan kardinal biasanya setelah kardinal sebelumnya meninggal. Padahal Kardinal sebelumnya masih hidup.

 Dugaan penulis Mgr Kardinal Julius Darmaatmadja layak didampingi karena sudah "sepuh" hingga kurang bisa menjalankan tugas-tugas kardinal sebagai penghubung ke Paus dalam tugas-tugas menjaga perdamaian dan menjalin hubungan antar agama.

Kardinal dan Misi Kerukunan Beragama

Kardinal diangkat untuk menjalankan misi antara lain menjalin hubungan dengan kelompok atau agama lain, berhak memilih dan dipilih sebagai Paus. 

Pesan Paus dalam pelantikan 13 Kardinal dari seluruh pelosok bumi adalah menjalin hubungan dengan agama lain. Tugas khusus itu terutama ditujukan kepada Mgr. Ignatius Suharyo.

Paus melihat Indonesia berperan penting dalam perkembangan umat Katolik. Bukan masalah kuantitas tetapi kualitas umat yang mampu menjaga hubungan baik dengan agama lain terutama agama mayoritas.

Tahun- tahun belakangan Indonesia diuji oleh jalinan hubungan antar agama yang kadang memanas, terutama sejak munculnya media sosial. Hubungan yang dulunya harmonis mendadak panas akibat cuitan para netizen, pengguna gawai yang seperti mempunyai idola baru. 

Smartphone canggih, yang mampu mewujudkan apa saja tanpa perlu repot -  repot ketemu di dunia nyata. Tantangan manusia pada umumnya dan umat katholik pada khususnya adalah tersedotnya perhatian milenial, manusia zaman sekarang pada benda multifungsi yaitu gawai atau HP, dengan kemampuan semakin canggih.

Memori semakin tinggi dan aplikasi semakin variatif. Perkembangan teknologi ibaratnya perubahan itu dari detik ke detik dari menit ke menit. Sebagai rohaniawan, pemimpin Gereja di era sekarang ini tantangan demi tantangan semakin berat, bukan semakin ringan. 

Gereja di Eropa mengalami kemunduran banyak gereja yang hanya dikunjungi sedikit orang karena yang muda lebih suka memuja teknologi daripada kontemplasi dan berdoa khusyuk di Gereja. Dari Gadget bisa melantunkan lagu- lagu rohani, atau mengikuti kebaktian atau lewat streaming.

Tahun tahun berikutnya tentu masih sangat banyak tantangan dengan pola pikir kaum muda, arah kreasinya dan betapa banyak yang berusaha mengecilkan kinerja politikus, eksekutif, para menteri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun