Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tentang Fadli Zon dan Dendam Sepanjang Hayatnya Pada Jokowi

8 September 2019   05:36 Diperbarui: 8 September 2019   06:41 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya tidak ada politisi  segencar dan seberani Fadli Zon yang selalu mengkritik apapun yang dilakukan Presiden ke 7 Indonesia Joko Widodo. Entah alasan apakah yang membuat seakan -- akan apapun pekerjaaan Jokowi selalu aneh dan salah di matanya.

FZ bukan ecek- ecek ia lulusan universitas bergengsi di Indonesia, ia juga wakil rakyat, namun dalam pengamatan penulis di media sosial rasanya ia memang diciptakan untuk menjadi pengkritik Jokowi. Apapun tidak ada yang benar di matanya, selalu ada sudut pandang lain, selalu ada kekurangan yang akan selalu menjadi bahan nyinyirannya. Entah terbuat dari apakah hatinya. Apakah ada sejarah pahit dirinya dengan Jokowi sehingga apapun rekam jejak Jokowi baginya hanyalah catatan buruk sejarahnya.

Entah apakah karena saya cenderung kecebong, yang dengan hati nurani saya tetap menganggap Presiden Jokowi adalah fenomena, presiden merakyat, yang secara Powerfull (total) bekerja, dan terus berjuang untuk membuat masyarakat lebih maju. Kalaupun masih banyak kelemahannya, ya masih dalam batas wajar.

Tetapi itu sudut pandang saya sebagai penulis yang mencoba berpikir jernih. Jokowi di mata saya adalah sosok sederhana.Ia seperti dikeroyok oleh berbagai lapisan masyarakat yang kecewa terhadap kebijakannya yang cenderung merugikan pengusaha hitam, koruptor, agamawan penganut aliran radikal, para birokrat yang biasa makan enak dari menilep uang rakyat.

FZ adalah representasi manusia politik yang biasa melecehkan pekerjaan pekerjaan yang membutuhkan lebih banyak praktik daripada pidato besar yang sebetulnya cuma omdo. Mengapa penulis sampai menulis negatif tentang FZ, karena sebetulnya penulis sudah sangat sabar menerima apapun kritik dia terhadap presiden, tetapi titik kesabaran sudah mulai menipis.

Penulis mencoba untuk bersabar barangkali Fadli Zon memang sudah di set untuk berperan antagonis bagi Jokowi. Menurut penulis Jokowi sendiri tidak pernah menganggap ada FZ dan kritikan- kritikannya. Sekontroversial apapun Jokowi tidak membalasnya. Ia tetap baik bahkan ketika bertemunya di forum resmi, misalnya sidang DPR MPR.

Fadli Zon anda benar- benar punya nyali untuk terus bernyinyir. FZ tidak dianggap ada oleh Jokowi tetapi suara- suara upnormalnya selalu memanaskan kuping para netizen yang disebut kecebong bagi mereka yang bangga disebut kampret. Terakhir FZ menggiring emosi netizen dengan perkataannya bahwa sebaiknya Jokowi berkantor di Papua saat Papua sedang rusuh. Entah apa motifnya tetapi ini adalah kritikan keterlaluan yang dilakukan seorang wakil rakyat.

Untungnya Presidennya adalah Jokowi, sekeras apapun FZ mengkritik dan mengomentari nyinyir tetap saja Jokowi tidak pernah terpengaruh dan terpancing untuk berkomentar balik.Kritik Upto date yang masih hangat adalah ketika ia menganggap esemka yang sejak awal dipromosikan Jokowi sebagai mobil produksi negeri sendiri lahir dari anak -- anak SMK di Solo dan Sukiyat sebagai penggagasnya.

Fadli menganggap ESEMKA sama saja dengan mobil China yang kebetulan diproduksi d Indonesia. Bahkan Menyarankan menggunakannya sebagai mobil Dinas Presiden (kamu juga ya sebagai wakil rakyat harus mau menggunakan karya anak bangsa mau?!)

Semakin lama gempuran nyinyirnya membuat kesumat para netizen pembela Jokowi semakin besar, mereka bingung harus bagaimana untuk menutup mulut FZ, harus melenyapkan dan membuat kapok bagaimana agar FZ diam dan tidak berkata- kata miring lagi.

Dendam kesumat FZ pada Jokowi seperti Sengkuni terhadap Pandawa. Selalu menebar kata- kata panas, namun tidak dimasukkan dalam hati oleh Pandawa. FZ mungkin memang sudah mentahbiskan diri, selalu Jokowi menjadi seseorang yang amat penting di Indonesia maka untuk memelihara ketenarannya maka ia terus menebarkan kata- kata horor yang terus meneror kehidupan Jokowi.

Fadli Zon adalah penjaga keseimbangan dari sebuah drama politik Indonesia, selama ia ada maka selalu ada drama- drama yang membuat yang membenci kata- katanya meradang oleh mulutnya yang selalu menghasilkan nilai berita dan untungnya Pers selalu menuliskan apapun kata- kata yang memanaskan kuping menjadi polemik di media massa dan media sosial yang  dasarnya senang berdebat dan membully jika seorang tokoh melakukan kesalahan.

Penulis sebutkan FZ adalah aktor watak yang ditakdirkan menjadi penantang setia Jokowi. Wajahnya akan selalu membuat para pengagum Jokowi ingin muntah, sementara bagi para kampret yang entah masih ada atau sudah punah terus menjalin silaturahmi lewat jalan underground atau lewat jalan tikus jalan liku- liku, kecil penuh lorong gelap yang gaungnya sampai mencapai bumi dan terdengar oleh orang- orang yang memang mempunyai dendam permanen terhadap tokoh semacam Jokowi sebagai sosok pelawan arus.

Fadli Zon dibesarkan oleh politik orde baru. Sejak lama sudah dekat dengan Prabowo Subianto orang dekat (mantan mantu dari jenderal besar H.M Soeharto Presiden Kedua RI). Kedekatan FZ terhadap kaum mapan tentu sudah tidak diragukan lagi, maka ia gelisah ketika kaum mapan yang selalu menikmati kue kekayaan bangsa Indonesia diganggu "habis" oleh presiden krempeng yang kenyataannya hanyalah anak tukang kayu.

Mungkin FZ meradang karena ia yang sudah merintis karier di dunia politik tetap saja tidak bisa mnyentuh kuasa untuk bisa memuliakan diri menjadi paling tidak Wakil Presiden. Lah, tiba- tiba secepat kilat seorang yang baginya tidak terkenal tiba- tiba nongol, membuyarkan cita cita partainya untuk menjadi penguasa dan mendudukkan pemimpinnya menjadi pemilik sejarah menjadi presiden ke 8.

Selama Jokowi berkuasa maka FZ akan selalu ada, ia adalah penadah berita- berita miring tentang Jokowi, FZ akan cepat nyambar apapun yang membuat ia bahagia bisa membuat muka Jokowi tampak muram.

Penulis rasa banyak teman -- teman koleganya tetap bisa ketawa- ketiwi dengan wajah bulatnya ketika muncul di televisi, bahkan boleh jadi ialah aktor utama film ILC yang hostnya selalu sengak jika bicara tentang pemimpin negara. Dan dalam ILC itu bakat- bakat "nggambleh" dipelihara, Nyinyiran mendapat gizi maksimal, dan sang aktor selalu mendapat dukungan penuh meskipun acaranya sering diprotes dan sering dijuluki netizen sebagai" pabrik nyinyiran" (ini istilah penulis saja sih hehehe).

Fadli Zon, sebelum kesabaran habis, sudahilah pertarunganmu dengan Jokowi, sebaiknya anda tos- tosan saja tidak perlu menggoreskan luka beruntun agar masyarakat bisa tenang, menambah pundi -- pundi kebaikan. Yang lalu biarlah berlalu. Kekalahan demi kekalahan yang dialamai junjungan anda memang sudah takdir. Mau bagaimanapun jika anda belum beruntung menjadi pemimpin tertinggi, meskipun doa anda sampai berbusa- busa tetap saja tidak pernah tersampai menjadi seorang pemimpin yang sangat mengerti kemauan rakyatnya.

Penulis sendiri  pesimis apakah Fadli Zon kuat menahan gempuran kritik yang datang lewat depan, samping kiri dan kanan, berbisik saat badai pasir di pantai, harus tetap berdiri tegak ketika kawan- kawan politik dengan tidak tahu malu minta jatah mentri, bahkan yang kalahpun tidak kalah agresifnya mengkapling kekuasaan untuk menjamin negara tidak gaduh karena aksi nyinyir yang terus menerus datang membandang menerpa tubuh kurus Jokowi yang masih saja tidak lupa puasa senin kamis.

Suatu saat fadli Zon dan Jokowi mungkin terbahak- bahak ketika melihat wajah bulat di layar televisi atau di youtube ketika mengkritik Jokowi. Sudahlah membicarakan FZ tidak akan ada habisnya. Bagaimanapun netizen berusaha membungkamnya akan selalu meluncur kata- kata "ambyar" dari FZ. Salam Damai Selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun