Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Konflik Politik Menurun, Ekonomi Membaik, Rupiah Stabil

3 Agustus 2019   15:59 Diperbarui: 3 Agustus 2019   16:04 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih bagus lagi jika setiap orang mau membantu pemerintah dengan gerakan cinta rupiah. Gerakan cinta rupiah antara lain mengurangi transaksi dengan mata uang asing, lebih memanfaatkan uang rupiah untuk membelanjakan alat usaha dari produk- produk domestik. Mendorong usaha mikro dengan UMKM yang langsung memberi dampak penguatan perekonomian usaha kerajinan, tekstil, furniture, pemanfaatan barang bekas untuk didaur ulang menjadi produk kreatif seperti tas, sepatu, taplak meja, fashion, usaha wisata lokal memanfaatkan dana desa.

Sekolah Ikut Mendorong Kemandirian Siswa Dengan Kegiatan Entrepreneurship 

Kuncinya bukan saja pada pelaku usaha, tetapi juga lembaga pendidikan lebih mengarahkan siswa untuk bisa mengeksplorasi siswa mengumpulkan barang bekas seperti handuk bekas, kain bekas dalam ekstrakurikuler cinta lingkungan. Siswa tidak saja didorong hanya untuk menyerap ilmu tetapi juga menciptakan peluang dari memanfaatkan barang- barang di sekitar. 

Saya adalah seorang guru SMP salah satu usaha menjaga stabilitas keuangan dalam negeri secara tidak langsung adalah memotivasi dan memberi ruang siswa berkembang untuk mengembangkan sikap etrepreur. Salah satu bersama Pak Sukiyat yang aktif bergerak dalam pemanfaatan barang bekas memberi kegiatan siswa untuk membuat karya bejana dari handuk bekas. 

Handuk bekas bisa disulap menjadi bejana dengan mencampurkannya dengan semen dan memanfaatkan benda benda sekitar menjadi produk seni yang bisa jadi menjadi benda yang berdaya guna salah satu sebagai penghias ruangan. Itulah salah satu peranan guru dalam rangka menjaga Stabilitas Sistem Keuangan ( SSK).

Bejana yang terbuat dari bahan dasar handuk bekas(sebagai kerangka dicampur dengan semen menghasilkan bejana, dibuat oleh siswa dari kegiatan ekstrakurikuler pecinta lingkungan (Foto dan dokumentasi Ign Joko Dwiatmoko)
Bejana yang terbuat dari bahan dasar handuk bekas(sebagai kerangka dicampur dengan semen menghasilkan bejana, dibuat oleh siswa dari kegiatan ekstrakurikuler pecinta lingkungan (Foto dan dokumentasi Ign Joko Dwiatmoko)
Stabilitas perekonomian tidak bergantung pada inflasi global dan ancaman negara adi daya. Daya saing masyarakat adalah kunci negara menjadi maju. Etos kerja,  semangat, pantang menyerah, ulet harus tertanam dalam setiap generasi muda penerus, sebab yang utama dalam persaingan global di masa yang akan datang adalah kesiapan generasi muda yang memanfaatkan bonus demografi untuk mendorong persaingan usaha. Generasi muda yang kuat, kreatif dan cerdas akan memberi jaminan negara aman menghadapi persaingan global yang tidak terelakkan.

Jangan Terjebak Isu - Isu di Media Sosial

Beriman itu penting tetapi alangkah baiknya jika masyarakat juga sadar bahwa iman saja tidak cukup keuletan dalam usaha, memanfaatkan peluang usaha dan memaksimalkan waktu untuk menciptakan peluang sama pentingnya. Jangan sampai generasi muda hanya terjebak pada doktrin yang membuat malas dan menggantungkan diri dari belas kasihan orang lain dan negara. Bisa hancur negara.

Isu- isu yang membodohi masyarakat itu harus distop,, isu- isu yang hanya menunjukkan penguatan politik identitas hanya akan membuat negara hancur. Mana ada negara yang selalu dilanda konflik maju perekonomiannya. Indonesia mempunyai keuntungan yaitu bons demografi. Orang orang di usia produktif berlimpah, jika semangat mandiri tidak ditingkatkan tentu hanya membuat negara pontang- panting memberi subsidi mereka. 

Padahal jika mereka ( usia produktif) bisa maksimal bekerja bisa jadi akan menjadi ancaman serius negara- negara maju seperti China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, Singapura. Vietnam tengah melaju kencang, Thailand juga tengah bangkit , Indonesia yang potensial dalam hal sumber daya alam dan manusia masa bisa kalah dari mereka. 

Mari bertekat stabilkan rupiah dengan usaha mandiri, mendorong generasi muda berpikir kreatif dan berusaha mengembangkan kecepatan otak dan pemanfaatan HP peralatan digital, aplikasi online dan mesin berbasis serat optik untuk mempersiapkan diri dalam persaingan global. Jika masyarakat siap maka cita- cita menjadi negara maju di tahun 2045 tidak hanya isapan jempol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun