Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Polemik Negarawan dan Salesman Fadli Zon

7 Juli 2019   16:41 Diperbarui: 8 Juli 2019   10:36 3199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadli Zon yang selalu rajin mengkritik Jokowi (Kompas.com)

Rasanya Lucu mendengar pernyataan Fadli Zon (@fadlizon)yang menanggap bahwa Jokowi sebagai Presiden Salesman dan ia menyanjung Prabowo sebagai negarawan sejati. Ia otomatis menyangsikan pilihan mayoritas rakyat yang lebih memilih salesman daripada negarawan.

Fadly Zon seperti tidak henti- hentinya membuat jagat media sosial segera bangun kembali untuk menaikkan tensi yang sebetulnya sudah mulai turun. Fadly dengan pernyataan yang hampir selalu kontroversial patut berterimakasih pada Presiden Jokowi. Selama ini ia dibiarkan ngoceh dan melecehkan Presiden terpilih.

Fadli Zon Tentang Negarawan dan Salesman

Entah susah mengukur seberapa dendam Fadli kepada Jokowi. Sampai saat ini ketika upaya rekonsiliasi sedang digalakkan dan menutup ruang 02 dan 01 saling mencaci, Fadli tidak kapok- kapoknya mencari kata- kata yang bisa saja menyinggung perasaan. Bisa jadi asosiasi Salesman protes berat pada kata kata Salesman yang merendahkan profesi salesman.

Salesman dalam KBBI tidak diketemukan artinya apa tetapi di kamus Inggris Indonesia Salesman adalah pedagang atau penjual barang- barang. Sedangkan negarawan dalam KBBI adalah ahli dalam menjalankan  negara (pemerintahan).

Pemimpin politik yang secara taat asas menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan atau mengelola masalah negara dengan kebijaksanaan dan kewibawaan. Bagaimana Prabowo disebut negarawan karena beliau belum pernah menjabat sebagai kepala pemerintahan. Tetapi ya suka-suka Fadli Zon karena ia mungkin terpuaskan jika bisa memaki dan mengejek.

Sedangkan Salesman yang sering dikonotasikan jelek karena hanya sebagai pengganggu dari kenyamanan seseorang saat duduk atau sedang ngopi sebetulnya adalah sebuah profesi yang tidak main- main. Salesman tentu harus mempunyai pengetahuan lebih mengenal targetnya. Ia harus pandai mengatur strategi agar dagangannya laku. Ia pun perlu belajar psikologi untuk mengenal sifat- sifat dan kegemaran targetnya. rasanya Fadli perlu duduk bareng bersama ngopi dan bertukar pendapat tentang salesman agar tidak terkesan merendahkan. dan menganggap jauh dengan posisi negarawan.

Fadli memang akan selalu berulah dan itulah modalnya untuk tetap eksis di media dan menjadi daya tarik media untuk berpolemik. Tidak perlu disebutkan panjang lebar, buka saja kata kunci tentang Fadli Zon  di mesin pencari Google. Banyak berita tentang sepak terjang Fadli Zon.

Sebagai penulis yang sebetulnya berusaha netral melihat sebuah polemik dan tidak terpancing untuk mengkultuskan seseorang agak geram juga mendengar kata- kata dari Fadli Zon. Tetapi penulis maklum dengan pilihan hidup Fadly. Ia ingin tetap dikenang sebagai musuh Jokowi paling depan untuk bisa mencecar dengan kata- kata "Nyelekit" Meskipun tidak pernah dibalas oleh Jokowi.

Fadli Zon, adalah fenomena antagonis pemerintah yang memang sengaja dipelihara dan disayang media. Sebab tanpa dia sepi media sosial. Dengan membully nya rasanya netizen mempunyai kepuasan tersendiri. Fadli Zon sendiri tampaknya sudah kenyang terhadap cacian  dan makian.

Mengenai Prabowo yang negarawan menurut kaca mata Fadli Zon sah- sah saja. Toh ia sudah dianggap sebagai presiden terpilih dari Republik Kertanegara markas Prabowo. Ia sudah sujud syukur, merayakan kemenangan halusinasinya. Prabowo memang negarawan sama seperti Jokowi yang "Cuma"disamakan salesman oleh Fadli Zon "Sang Komentator sejati".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun