Dari prosentasi hampir semua lembaga survey sudah stabil di kisaran 54 persen untuk Jokowi Amin dan 45 persen di kubu Prabowo Sandiaga Uno.
Kehadiran teknologi penghitungan canggih tentu membantu masyarakat untuk cepat mengetahui siapa pemenangnya. Pak Prabowo merasa menang.Â
Walaupun dalam hatinya rasanya sedang menang(is). Sudahlah para pendukungnya harusnya memberi pelajaran berharga untuk legowo.Â
Jangan takabur merasa terzolimi, dicurangi. Kalau dipikir tidak kurang apa Jokowi dihina, cicurangi, dituduh PKI diserang dengan bermacam- macam isu.Â
Semu manusia tidak luput dari kekurangan, dan manusia sangat suka mengulik kekurangan orang lain sedang dirinya sendiri juga banyak kekurangan. Kesombongan manusia merasa superior dibanding yang lain.Â
Hanya dirinya yang benar dan orang lain salah. Banyak politisi sering menutup kuping sebelah, berlagak bego ketika merasa kalah. Sengaja mengulur- ulur waktu agar muncul belas kasihan hingga muncul simpati.
Politik memang telah mengintervensi kehidupan masyarakat. Itu yang kelihatan di sejumlah opini di media sosial dan perbincangan di televisi.Â
Sedangkan jika melihat angsung kehidupan di masyarakat, tanpa bumbu- bumbu berita di media sosial sudah menyambut pemilu dengan gembira.Â
Meskipun banyak kekurangan tapi secara keseluruhan pemilu berlangsung damai. Partisipasi masyarakat tinggi dan itu adalah kemajuan demokrasi.Â
Masyarakat sudah cerdas dan tidak termakan oleh isu- isu yang berkembang. Maka itu point kepada masyarakat tetapi menjadi catatan kritis bagi elite politik yang memainkan penggiringan suasana seakan terjadi kecurangan masih terstruktur.
Pak Prabowo menangislah untuk persatuan negeri ini. Pesan pemilu ini sudahi perseteruan sikapi kemenangan dan kekalahan sebagai bagian dari demokrasi.Â