Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pasang Surut Kehidupan Rumah Tangga

20 Oktober 2018   10:52 Diperbarui: 20 Oktober 2018   15:43 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kehidupan rumah tangga penuh dengan kejutan kadang harus melewati masa masa sulit sebelum menemukan chemistri yang memapu meredam ego masing masing (lifestyle.okezone.com)

Entah aku merasakan rasa kecewa menggelegak di dada. Sebuah beban yang  belum bisa kupecahkan, Sebuah ironi ketika hampir setiap hari bekerja, dan mencoba fokus untuk berkarya sambil menulis ternyata tidak ada kemajuan sedikitpun dalam sisi finansial. Aku masih harus tertatih  memenuhi kebutuhan hidup yang semakin lama semakin berat. Anak semakin besar, sementara penghasilan tidak beranjak banyak. 

Ini sepert dilema besar bagiku. Di satu sisi ketika melangkah di tempat bekerja aku seperti tanpa beban. Tertawa, bercanda saling ledek dan  mampu melepaskan diri dari tekanan demi tekanan yang ada dalam pikiran. Aku bergumul dengan pekerjaan, berinteraksi dengan murid dan di sela- sela kesibukan masih bisa menulis karena hanya itulah yang membuatku bisa melepaskan segala beban pikiran.

Hanya ketika aku kembali ke rumah, berdiskusi dan mencari solusi tentang kehidupan dengan pasangan hidup terasa begitu banyak perbedaan dalam cara memandang masalah. Aku bekerja dengan beban pikiran karena harus memikirkan tentang berbagai tekanan yang dibebankan ke aku. Bekerja total untuk kebutuhan seharian, lalu dituntut untuk memenuhi ini itu termasuk kebutuhan sekolah. Pusing. Kadang rasanya lari dari kenyataan ini. Ternyata gambaran rumah tangga tidak seindah yang dibayangkan sebelumnya dari cerita-cerita orang-orang yang sudah berumah tangga. Banyak terjadi friksi, banyak muncul pertengkaran dan parahnya saling mempertahankan ego.

Dua dunia beda rasa. Aku menyadari banyak hal yang masih  kuperbaiki dalam hubungan komunikasi dengan pasangan. Betapa komunikasi itu memegang peran penting. Satu menangis, satu menghibur, satu sakit satu mendampingi, satu stres yang lainnya menghibur hingga beban itu bisa ditanggung bareng.(salah satu keluhan dari orang yang sudah berumah tangga)

Apakah dalam perjalanan rumah tangga anda juga mempunyai masalah dalam kehidupan rumah tangga?

Sering membuat anda frustrasi, kecewa dan kadang malah membuat prahara yang hampir meruntuhkan biduk rumah tangga?

Komunikasi adalah kunci agar segala permasalahan menjadi terang benderang. Sekarang dengan bantuan HP atau Gadget seharusnya komunikasi menjadi lebih mudah, jika ada masalah atau hal-hal yang mengganjal yang harus diselesaikan segera HP bisa membantu menyelesaikan permasalahan walaupun tanpa harus bertatap muka. Bukankah sudah ada video call, ada WA, ada Line ada facebook untuk membantu mempertautkan komunikasi karena hampir setiap orang kini pasti memegang HP.

Tetapi ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan lewat HP karena setiap pasangan harus duduk tenang, saling menatap, dengan kepala dingin bukan dengan emosi untuk menghubungkan komunikasi bahasa tubuh yang akan memberi ketenangan jiwa.

salah satu kunci sukses berumahtangga adalah sering berkomunikasi (fanind.com)
salah satu kunci sukses berumahtangga adalah sering berkomunikasi (fanind.com)
Pasangan suami istri sesungguhnya adalah dua orang yang berangkat dari karakter yang berbeda, dengan pola pemikiran  dan mempunyai tingkat kesabaran yang berbeda. Dalam setiap diskusi pribadi ada selalu muncul pergesekan terutama dalam hal cara mengungkapkan.

Ada beberapa orang yang tidak terbiasa berbicara tetapi lebih nyaman menyimpan persoalan dengan cara diam. (Jujur saya sering lebih banyak diam jika mempunyai masalah. Sejak kecil jarang saya mendiskusikan masalah yang saya alami kepada orang lain, kalaupun harus mengungkapkan saya lebih  suka ngobrol dari hati ke hati dengan ibu saya. Meskipun ia cerewet dan hampir tidak ada hari tanpa pertengkaran tapi ibu adalah pendengar yang baik, selebihnya saya mengurai masalah yang hadir dalam hidup  saya dengan menulis di buku, semacam diary bagi saya).  

Pada beberapa kasus banyak pasangan suami yang lebih mengedepankan sentuhan --sentuhan lembut agar masalah- masalah setiap hari bisa diselesaikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun