Penulispun Mendadak Demam Bola

Demam Piala Dunia telah dimulai. Babak penyisihan telah meninggalkan cerita baik manis, duka dan mengecewakan. Banyak penulis mengulas seperti menulis sastra, mengolahnya seperti seorang pengamat mengurai detil pola permainan, seperti pandit yang dengan jeli menjelaskan tentang pola permainan.

Asyiknya Menulis Tentang Bola

Saya pun terkena sihir bola, maka dengan memaksa diri mencoba belajar mengamati bola seperti halnya Sindhunata menulis feature bola dengan bahasa kemanusiaan, Khrisna Phabicara yang  menulis bola seperti menulis sastra. Indah. Saya menyukainya. Apakah dengan menderita demam saya harus memaksa diri mengulas bola?

Tetapi sebelumnya sedikit - sedikit saya pernah menulis tentang sepak bola, siapa sih yang tidak suka sepak bola. Ketika Liga Champions berlangsung saya juga sering menulis. Tentang Ronaldo, tentang Messi, tentang klub tentang keseruan bola bulat itu yang ditendang -- tendang, tentang drama yang membuat sepak bola bukan hanya masalah permainannya tetapi ribuan cerita dibalik permainan sepak bola itu sendiri.

Tidak apalah sebab menulis itu membahas tentang kekinian. Kadang harus ikut tren supaya tulisanpun ikut terdongkrak, tidak salah khan memanfaatkan demam bola hingga tulisan-tulisan yang sebelumnya sepi menjadi terangkat. Mendadak bola itulah yang terjadi semua negara di dunia ini hampir tersedot perhatiannya oleh peristiwa akbar 4 tahunan. 

Sebentar lagi akan ada tim yang segera angkat koper sebab dalam babak penyisihan mereka tidak bisa menembus babak 16 besar. Ada kekecewaan, ada kesedihan tapi itulah permainan ada yang kalah da nada yang menang. Barangkali tiba-tiba banyak orang terkejut tim yang diharapkan tampil bagus ternyata jauh dari harapan, sedangkan tim yang tidak diduga bisa masuk bisa melenggang dengan permainan memukau. 

Untuk sementara Brasil dan Argentina masih mengecewakan. Keduanya ditahan imbang oleh tim semenjana. Argentina ditahan Islandia, Brasil ditahan imbang oleh Swiss. Sebelumnya Spanyol juga berimbang dengan Portugal.

Sepak Bola adalah Sumber Ide

Sepak bola adalah tentang sudut pandang, siapapun penulisnya akan banyak berbicara dari sudut yang berbeda-beda, seperti halnya ketika seorang seniman menggambar bentuk dengan satu obyek di depan tiap seniman dengan kemampuan sama baik tidak akan sama dalam menampilkan gambar karena sudut pandangnya berbeda. 

Sama seperti menulis. Gaya Khrisna Pabhicara, akan berbeda dengan Arnold Adoe, ataupun Sindhunata.  Mereka akan bicara dengan bahasa jiwanya, sejauh kecintaannya dengan sepak bola dan sudut pandang perhatiannya. Bisa dari sisi kemanusiaan, bisa dari sisi permainan atau sejarah yang melatarbelakangi mengapa ia menulis.

Tulisan Tentang Sepak Bola juga memberi efek demam bola(deskgram.org)

Seorang sastrawan akan menulis dengan menyertakan kata-kata indah hingga tulisannya menjadi karya sastra meskipun sudut pandangnya sepak bola, seorang mantan pemain bola akan mencoba mengolah ketrampilan menulis dengan titik pandang pola permainan  seperti pengalamannya yang pernah menjadi praktisi, atau pemain yang sering menemui berbagai masalah ketika bermain.