Mohon tunggu...
Dwi Astono
Dwi Astono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pengetahuan ialah untuk perbuatan, dan perbuatan dipimpin oleh pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik Pemimpin Pembelajaran Mewujudkan Kelas Impian Murid

27 Februari 2023   23:21 Diperbarui: 28 Februari 2023   00:13 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada salah satu modul Pendidikan Guru Penggerak, terdapat kegiatan Demonstrasi Kontekstual berupa menganalisis praktik baik yang dilakukan oleh seorang Guru melalui tayangan video. Dari tayangan video tersebut menceritakan tentang seorang Guru yang sedang menuntun muridnya belajar di kelas. Mereka berkolaborasi mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sesuai dengan selera murid di kelas tersebut.

Sekolah yang merupakan tempat guru dalam video tersebut mengabdi kira-kira memiliki visi Mewujudkan murid yang berkarakter, kreatif dengan semangat gotong-royong dan bahagia". Ini dapat dilihat dari tayangan yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan karakter pada murid dengan bersalaman dan mencium tangan guru-gurunya. Mereka juga dengan rapi satu-persatu masuk ke dalam kelas. Antarsesama guru pun di sekolah tersebut bekerjasama dalam menjalankan kesepakatan sekolah. Mereka saling berkoordinasi untuk menerapkan praktik baik di kelasnya masing-masing.

Praktik baik ini menggambarkan pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan kualitas pembelajaran murid di kelas. Prakarsa perubahan dari praktik baik yang dilakukan guru adalah mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar. Mereka memiliki impian kelas yang nyaman dan menyenangkan sebagai penyemangat belajar. Dalam mengelola perubahan positif di sekolah tersebut menggunakan pendekatan Inkuiri apresiatif yaitu pendekatan manajemen perubahan BAGJA.

BAGJA adalah gubahan tahapan Inkuiri Apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan yang pertama kali diperkenalkan oleh Cooperrider ke dalam langkah 4D Discover-Dream-Design-Deliver (Cooperrider & Whitney, 2005 dalam modul Pendidikan Guru Penggerak) yang kemudian dalam praktik-praktik selanjutnya tahapan Discover dipecah menjadi Define dan Discover (Cooperrider et.al, 2008 dalam Modul Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6).

Penerapan BAGJA dapat ditempuh melalui beberapa langkah perubahan. Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama (Define). Dalam tahap ini, praktik baik yang dilakukan oleh guru SD Negeri Model yang diamati dalam video adalah mengajak rekan sejawat untuk merumuskan pertanyaan utama dari prakarsa perubahan yang akan dilakukan. Pada tahap ini, guru juga saling memberikan semangat satu sama lain dalam melakukan perubahan. Ini penting dilakukan karena hanya dengan kolaborasi perubahan ini akan dapat diwujudkan. Di dalam kelas, guru mengajak murid untui bersama menggali ide mengenai apa yang dapat menjadi penyemangat belajar di kelas.

Tahap kedua, Ambil Pelajaran (Discover). Pada tahapan ini, Guru mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di kelas maupun sekolah serta pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Guru dalam video mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi dari pendapat dan pengalaman murid mengenai apa saja yang muncul dalam pikiran murid setelah membaca penyemangat belajar. Murid menjawab dengan makan. 

Ali yang merupakan salah satu murid di SDN Model menjawab pertanyaan guru dengan jawaban duduk sambil lesehan. Disusul oleh Tania menjawab duduk di dekat rak buku. Aca menjawab dengan sambil mendengarkan music saat belajar. Berbeda dengan teman yang lain, Nida menjawab dengan jawaban duduk di dekat jendela. Guru mengakomodir semua jawaban muridnya dan satu persatu diberikan komentar. Dalam rangka memperoleh pengalaman berharga, murid diajak untuk ke kelas lain untuk menanyakan yang mereka sukai. Jawaban temannya di kelas lain, akan menjadi bahan untuk mereka mengambil pelajaran.

Tahap ketiga, Gali Mimpi (Dream). Pada tahapan ini, kita dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di lingkungan pembelajaran. Dalam tahap ini sang Guru meminta muridnya menutup mata. Muridnya diminta membayangkan kelas yang menyenangkan seperti apa yang diinginkan mereka. Bayangan mereka tentang kelas ini mereka sepakati dengan nama kelas impian. Setelah dinilai cukup, mereka diminta membuka matanya kembali dan menyampaikan kepada sang Guru. Langkah ini sebagai bentuk riil sebuah visi.

Tahap ketiga, Jabarkan Rencana (Design). Di tahapan ini, Guru dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. Dalam video, Guru tersebut mengajak muridnya berkontribusi menentukan kebutuhan untuk kelas impian mereka. Beberapa muridnya menjawab seperti lantai bersih (Tania), dinding penuh hiasan (Aza), kursi yang bisa berubah-ubah (Nizar) dan ada rak buku (Adel). Jawaban mereka dikumpulkan Guru untuk menggali ide rencana kelas impian yang akan mereka garap.

Selanjutnya tahapan terakhir, Atur Eksekusi (Deliver). Di bagian ini, Guru memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan Bapak/Ibu ajak dan pasti mau untuk terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan. Pada tahap ini guru SDN Model memberikan murid kesempatan untuk berkontribusi menentukan pembagian tugas dalam kelompok. Mereke menyepakati untuk memulai pekerjaannya Sabtu, Minggu yang akan datang dan dicicil sepulang sekolah.

Dalam video tersebut guru memerankan sebagai pemimpin pembelajaran yang menerapkan teori kontrol sebagai manajer. Beliau menggali seluruh potensi yang ada pada muridnya untuk kelas impian. Murid menyampaikan gagasan dan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya masing-masing. Tayangan dalam video tentu dapat diaplikasikan pada kelas kita yang merupakan tempat belajarnya murid kita setiap hari. Selain itu, di kelas dalam video juga telah bersepakat memiliki kata motivasi yaitu "Aku Pasti Bisa".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun