Mohon tunggu...
Dwi Arica Martiani
Dwi Arica Martiani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru di SMAN 1 Batulayar Kab.Lombok Barat NTB. Hobi saya bernyanyi. Saat ini saya sedang tertarik dengan dunia tulis menulis karena selain sebagai jenis kesibukan baru juga dapat sebagai sarana healing.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pamer Tanda Riya?

13 Maret 2023   19:12 Diperbarui: 13 Maret 2023   20:33 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Memiliki sesuatu yang berharga baik itu berupa benda, pasangan, atau keluarga memang seringkali membuat kita ingin berbagi cerita atau kebahagiaan memilikinya dengan orang lain. Tetapi niat berbagi itu seringkali disalah artikan jika kita melakukannya dengan berlebihan dan cenderung terkesan memamerkan. 

Kondisi pamer kekayaan atau kebahagiaan di media sosial pada zaman sekarang sudah menjadi konsumsi publik yang tidak asing lagi. Dan bahayanya jika fenomena pamer ini sudah dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dan bukan lagi mencerminkan rasa malu jika dilakukan secara berlebihan maka kecemburuan sosial akan semakin terasa. 

Mereka yang suka pamer-pamer tidak lagi hanya berasal dari kalangan artis atau publik figur saja tetapi sudah merambah ke masyarakat umum yang memviralkan dirinya lewat konten-konten aneh dan tidak mendidik.

Bayangkan jika fenomena pamer ini semakin merajalela bak virus mematikan. Yang akan terjadi manusia akan kehilangan sisi kemanusiaannya, sifat sombong, angkuh, sok kaya, sok berkuasa akan banyak menguasai sifat manusia itu sendiri. Maka jika ini sampai terjadi tunggulah kehancuran adab dan moral di dunia ini.

Hal yang paling terlihat adalah tingkat kejahatan semakin meningkat, baik itu kejahatan di dunia nyata maupun di dunia maya. Kejahatan yang terjadi seperti pencurian tidak hanya berkedok ekonomi tetapi sudah merambah kepada alasan untuk pemenuhan gaya hidup. Ini bisa saja terjadi karena pelakunya terlalu sering berangan-angan ingin hidup enak seperti artis yang selalu berkecukupan malahan sampai berlebihan hidupnya. Pelaku pencurian seperti ini cenderung berpikiran instan ingin mendapatkan sesuatu tanpa kerja keras.

Apakah ada hal positif yang bisa kita ambil dari sikap suka pamer  sebagian orang kaya ataupun artis yang sering kita lihat di media sosial? Menurut saya ada. Pamer kekayaan ataupun kemesraan yang dilakukan sebagian orang ini bisa kita contoh untuk bekerja lebih keras dan lebih pintar. Dibalik kebiasaan pamer orang-orang ini pasti terselip sebuah kisah inspiratif yang mereka ceritakan. 

Mungkin proses mereka sampai bisa menjadi kaya melalui suatu usaha atau bisnis. Atau mungkin kisah sedih yang pernah dialami sebuah pasangan hingga menuntun merek menjadi mesra. Sekarang tinggal kita sebagai pemirsa apakah akan hanyut dalam dampak buruk pamer ataukah kita bisa mengambil dan mencerna sisi positif dari sikap suka pamer ini. Keputusan ada di tangan anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun