Mohon tunggu...
Dwi Apriliyanto
Dwi Apriliyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Mahasiswa aktif S1 Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mills dan Rasionalisasinya

16 November 2022   20:27 Diperbarui: 16 November 2022   20:49 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Charles Wright Mills, seorang pria Texas yang lahir pada tahu 1939 ini merupakan seorang dosen sosiologi di Universitas Columbia. Pemikiran mills bisa dikatakan sangat dipengaruhi oleh Max Weber. Ia melihat bahwa sistim sosial budaya saling bergantungan dan meiliki efek sangat mendalam dari nilai-nilai kemanusiaan, pikiran dan perilaku.

Mills yang berkiblat pemikirannya dari Marx berifkir bahwa rasionalisasi merupakan sebuah aplikasi praktis  dari pengetahuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rasionalisai bisa dikatakan merupakan asumsi dasar Mills mengenai sifat manusia dan masyarakat. Rasionalisasi ini merupakan perinsip di belakang birokrasi dan pembagian kerja yang semakin birokratis.

Asumsi dasar pemikiran ia menjelaskan mengani manusia tidak bisa dipahami secara terpisah dari struktur sosial dan sejarah yang sudah ada, dimana kedua duanya saling terbentuk dan berinteraksi.

Milss : White Collar Worker

Mills berpendapat bahwa adanya pekerja kerah putih berasal dari perubahan pekerjaan dikabiatkan dari pertumbuhan birokrasi, teknologi, dan meningkatkan kebutuhan pada pasar barang dari masyarakat industry. Karakteristik dari pekerja kerah putih adalah mereka tidak terorganisir dalam keberadaannya. 

Munculnya pekerja kerah putih berakibat pada sistim pendidikan di birokrasi industry masyarakat. Akibat munculnya pekerja kerah putih, pendidikan di Amerika bergeser menjadi kejuruan. Tempat pendidikan menjadi area pelatihan untuk birokrasi dan industry.

Imajinasi Sosiologi

Penelitia sosiologi bagi Mils adalah sebuah persyaratan administrative, perbedaan diantara pemikiran sosiologis yang efektid dan gagal berpusat pada imajinasi. Imajinasi sosiologi sebagai sebuah "kualitas pikira" yang menjadikan seseorang mampu memahami sesuatu. Sosiologi Organisasi bekerja dengan cara mempengaruhi dimana terdapat tiga komponen dalam membentuk imajinasi sosiologi yaitu sejarah, biografi, dan struktur sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun