Mohon tunggu...
Dwian Sastika
Dwian Sastika Mohon Tunggu... Penulis - Sebatas Manusia Biasa Saja

Membagikan kisah inspiratif dan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela yang Terselip

22 Februari 2023   02:38 Diperbarui: 22 Februari 2023   02:37 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara berjuta benda di alam ini, ada sebuah jendela yang terselip. Tersembunyi di balik dinding-dinding, tak terlihat oleh mata manusia yang lalai.

Namun, bagi yang merasa penasaran, akan terlihat sebuah keajaiban di sana. Sebuah dunia kecil yang terbentang, dengan makhluk-makhluk kecil yang berserakan.

Lihatlah, di bawah sinar matahari, mereka bergelantungan di benang halus. Bersama-sama mereka menari-nari, menyanyikan lagu indah dalam suasana sepi.

Seolah-olah mereka tak mengenal waktu, berputar-putar dalam harmoni yang selaras. Mereka seperti atom-atom kecil, yang berputar dalam struktur yang teratur.

Seperti struktur DNA yang terpilin, atau galaksi-galaksi yang terhampar di alam semesta. Keindahan jendela yang terselip, memukau hati yang merasa terpesona.

Mungkin hanya sebuah jendela kecil, namun di dalamnya tersimpan rahasia besar. Seperti kehidupan yang terkandung di dalam sel, atau misteri-misteri yang tersembunyi di dalam jagad raya.

Jendela yang terselip, sungguhlah menakjubkan, bagi yang melihatnya dengan mata hati yang jernih. Tak pernah terbayangkan, betapa banyak keajaiban, yang tersimpan di balik setiap pintu kehidupan yang terbuka.

Dan di sana, di dalam jendela yang terselip, juga tersimpan kenangan-kenangan yang berharga. Mungkin ada kenangan manis yang terlupakan, atau kenangan pilu yang terpendam dalam hati.

Namun, seperti keindahan dunia mikro di dalam jendela, kenangan-kenangan itu juga punya keindahan tersendiri. Mereka memberi warna pada hidup yang fana, sekaligus menjadi pengingat tentang perjalanan hidup yang telah dilalui.

Terkadang, kita perlu memandang ke dalam diri sendiri, seperti melihat ke dalam jendela yang terselip. Mungkin akan ada keajaiban yang tersembunyi, atau kenangan-kenangan yang perlu kita rawat dengan baik.

Dalam kerumunan kehidupan yang semakin padat, kadang-kadang kita lupa untuk menengok ke dalam. Namun, seperti jendela yang terselip, keindahan dunia mikro selalu hadir dalam keheningan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun