Mohon tunggu...
Dwi Anggraini
Dwi Anggraini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Prestasi Pemerintahan Presiden Jokowi di Bidang Ekonomi

8 Oktober 2018   14:26 Diperbarui: 8 Oktober 2018   14:55 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ll dokpri

Era kepemimpinan Presiden Joko Widodo ditandai dengan semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai investasi yang masuk dan peringkat Indonesia sebagai negara tujuan investasi di dunia.

Kita bisa lihat realisasi pertumbuhan investasi dalam kurun waktu tiga tahun (2015-2017) mencapai 46 persen. Dari pertumbuhan itu, pemerintah telah meraup investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1.494,9 triliun hingga semester I-2017.

Pada 2014, pemerintah meraup investasi sebesar Rp 463 triliun, Rp 545 triliun pada 2015 dan Rp 613 triliun pada 2016. Sementara, realisasi investasi hingga semester I-2017 sebesar Rp 336,7 triliun dari target Rp 678,8 triliun hingga akhir tahun 2017.

Total realisasi PMA dan PMDN selama periode 2015 sampai semester I-2017 itu telah menyerap 3,37 juta tenaga kerja. Sedangkan jumlah proyek mencapai 75.801 proyek.

Kontribusi investasi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) naik dari Rp 2.876 triliun di 2013 menjadi Rp 4.040 triiun di 2016. Pertumbuhan kontribusinya dari 31,7 persen di 2013, naik menjadi 32,6 persen di 2016.

Menariknya, realisasi investasi itu lebih merata dibandingkan sebelumnya. Dalam rentang waktu di atas, pertumbuhan investasi paling tinggi di Sulawesi 189 persen dengan nilai Rp 118,9 triliun dan penyerapan 104.927 tenaga kerja. Menyusul di Sumatera dengan pertumbuhan 87 persen senilai Rp 256,6 triliun dan penyerapan 470.055 tenaga kerja.

Sedangkan di Bali dan Nusa Tenggara meraup investasi Rp 48,1 triliun, menyerap 82.597 tenaga kerja dan pertumbuhan investasi 49 persen. Kemudian, pertumbuhan investasi di Kalimantan serta Papua dan Maluku masing-masing 41 persen dan 23 persen. Nilainya masing-masing Rp 198 triliun dan Rp 66,1 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja 441.385 orang dan 274.031 tenaga kerja.

Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan investasi di luar Jawa sangat tinggi. Ini dampak dari peran pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran. Misalnya, sekarang banyak investor yang ke Sumatera karena melihat banyak pembangunan infrastruktur di sana.

Dengan capaian di atas, UNCTAD PBB menempatkan Indonesia pada peringkat ke-4 dunia sebagai tujuan utama investasi dunia (2016-2018). Posisi ini naik 4 peringkat dari survei sebelumnya di periode 2014-2016.

Sedangkan, menurut hasil survei US News & World Report Indonesia ditempatkan pada peringkat kedua negara-negara di dunia paling menarik untuk investasi.

Peningkatan nilai investasi di atas sekaligus menandakan membaiknya iklim investasi di Indonesia. Adapun pengakuan dari Standard and Poor's (S&P), Moody's, dan Fitch menjadi indikasi dari kembalinya kepercayaan investor asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun