Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cernak | Serigala Bertabiat Buruk

18 Januari 2021   19:17 Diperbarui: 18 Januari 2021   19:25 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Martin Pot (Martybugs)

Mendengar orasi Boni, kawanan domba pun bersorak gembira dan semakin bersemangat, "Yeay, keren!"

Ringgo ikut tergelak seraya sibuk mengatur barisan dan memilah-milah domba. Dalam hati Ringgo mengakui sifat domba yang berjiwa sosial tinggi.

*

Gambar oleh Christel SAGNIEZ dari Pixabay
Gambar oleh Christel SAGNIEZ dari Pixabay

Sementara itu, di dekat pohon di luar pagar peternakan berdiri seekor serigala yang jahat dan culas.

Serigala mengintip dan menyimak percakapan anjing gembala dan kawanan domba. Dia selalu terlihat kesal setiap kali domba-domba membanggakan diri. Apalagi kalau Ringgo mulai memuji-muji mereka.

Serigala bertambah kesal mengingat nasibnya belakangan ini. Sejumlah petani dan peternak sedang mengejar-ngejar dia karena dianggap mengganggu ternak serta melakukan pencurian ayam.

"Huuh,para peternak tidak adil! Kenapa mereka tidak memilih aku sebagai piaraan?" umpat serigala dengan perasaan kesal.

"Aku punya ide. Akan kupakai bulu domba untuk menjalankan aksiku sehingga para petani akan mengira kejahatanku dilakukan oleh domba," katanya dengan suara penuh kelicikan.

Malam berikutnya serigala mulai menjalankan aksinya.

Mula-mula serigala pergi ke rumah tukang sadap karet. Ditumpahkannya getah karet dari wadah penampungan. Kemudian, dia mengguling-gulingkan tubuhnya ke permukaan getah yang lengket itu. Sebelum getah kering dia bergegas menuju rumah pencukuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun