Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tanda-tanda Orang Ingin Bunuh Diri dan Cara Menolongnya

19 November 2020   15:37 Diperbarui: 19 November 2020   15:40 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kleiton Santos -- pixabay.com

"Seorang gadis di Koahsiung City sedang mencoba bunuh diri, tetapi saya di Taipei. Namanya Yang Yu-ting. Dia baru saja masuk ke kamar di lantai delapan sebuah hotel dan sedang membakar batu bara untuk meracuni dirinya. Siapa pun yang ada di Koahsiung tolong bantu temukan dia. Kalau bisa menemukannya kurang dari sejam kita mungkin bisa menyelamatkan gadis itu."

Ilustrasi: Reader's Digest, November 2007, hlm. 76
Ilustrasi: Reader's Digest, November 2007, hlm. 76

Singkat cerita banyak orang di dunia maya yang merespons dan menanggapi dengan baik pesan Ren-hung. Mereka segera melaporkan kepada yang berwajib. Alhasil, Yu-ting berhasil ditemukan dan diselamatkan dari kematian akibat racun asap batu bara.

Mengetahui Penyebab Orang Ingin Bunuh Diri

Tak ada salahnya bila kita mengetahui perihal penyebab niat bunuh diri dan seluk-beluknya. Bagaimanapun, situasi seperti kisah-kisah di atas bisa terjadi pada siapa pun.  

Komunitas Into the Light Indonesia Suicide Prevention Community for Advocacy, Researh, and Education yang diinisiasi oleh Benny Prawira Siauw pada laman www.intothelightid.org menyebut bahwa tidak ada penyebab pasti bunuh diri. Gabungan dari faktor risiko biologis, fisiologis, dan lingkungan yang kompleks diduga menjadi penyebabnya.

Dilansir dari laman yang sama, berikut adalah sebagian dari faktor-faktor risiko yang ditemukan.

  • Kondisi kesehatan jiwa, seperti gangguan perilaku atau kecemasan, depresi, skizoprenia, dan gangguan bipolar.
  • Kondisi kesehatan, seperti menderita sakit kronis tak tersembuhkan; sakit berkepanjangan; penggunaan zat adiktif; dan trauma/cedera otak.
  • Riwayat hidup, seperti pernah melakukan percobaan bunuh diri, korban kekerasan serta trauma; juga riwayat keluarga.
  • Lingkungan sekitar, seperti akses pada benda mematikan; stres berkepanjangan akibat perundungan, pelecehan, dll.; mengalami penolakan, kehilangan, atau perubahan hidup yang drastis; juga terpapar peristiwa bunuh diri.

Ilustrasi: phychologytoday.com
Ilustrasi: phychologytoday.com

Mengenali Pertanda Seseorang Ingin Bunuh Diri

Tindakan Ren-hung menyelamatkan Yu-ting sungguh heroik. Namun, tidak semua orang dapat bertindak secerdas dan/atau secekatan Ren-hung atau para penolong lain. Contohnya saya yang hanya bisa ketakutan dan tidak tahu harus melakukan apa.

Sementara itu, fakta bahwa orang yang punya niat bunuh diri itu "mungkin" ada di sekitar kita tidak dapat dimungkiri. Saya pun tertarik mengenali tanda-tanda orang ingin bunuh diri.

Masih menurut laman Into the Light Indonesia, seseorang yang memiliki niat bunuh diri biasanya memunculkan sejumlah pertanda. Setidaknya delapan tanda berikut dapat digunakan untuk mencurigainya.

  • Berbicara keinginan untuk mengakhiri hidup, seperti bicara perihal kematian; keinginan pergi jauh selamanya; atau tak tahan pada rasa sakit yang diderita.  
  • Membenci dan menghujat diri sendiri, misalnya karena menjadi beban orang lain, merasa diri tidak berguna, malu, atau merasa bersalah.
  • Mencari cara untuk bunuh diri, yaitu dengan mencari akses kepada benda-benda tajam, tempat tinggi, racun, dan sebaganya.
  • Mengatur segala sesuatu untuk ditinggalkan, seperti memberikan benda-benda kesayagan, menulis surat pribadi atau surat wasiat.
  • Mengucapkan perpisahan, seperti mendadak menyampaikan kata perpisahan, menulis surat atau  mengucapkan perpisahan di media sosial, dan sebagainya.
  • Menarik diri dari orang lain atau komunitas, baik secara perlahan ataupun tiba-tiba. Termasuk di dalamnya menjadi penyendiri, dan tidak mau dihubungi.
  • Perilaku merusak diri-sendiri, misalnya dengan menjadi pemabuk, menggunakan narkoba, sembrono, atau melakukan tindakan lain yang merusak dirinya.
  • Menunjukkan perubahan fisik dan mood yang drastis. Di antaranya kurang tidur atau terlalu banyak tidur; perubahan pola makan yang ekstrem; menangis tiba-tiba; mudah cemas; depresi; menjadi sensitif; mudah marah; dan sebagainya.

Ilustrasi: www.intothelightid.org
Ilustrasi: www.intothelightid.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun