Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Akrostik (12 Tahun) Kompasiana

22 Oktober 2020   16:47 Diperbarui: 22 Oktober 2020   17:13 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala pertama kausapa, rasa tak percaya penuhi rongga dada. Kau begitu membuana, sedang aku renik di rimba aksara. Tetap saja kaupersilakan aku duduk di terasmu. Lalu, dari sekadar menikmati suguhan, kaudorong aku turut mengolah sajian.

Oase di tengah belantara rimba aksara, itulah sejatimu Kompasiana. Kauberikan pengalaman dan euforia, dari sekadar pemulung kata jadi peracik menu utama. Dalam keceriaan 'pun sengkarut dunia, kaupastikan pintu rumahmu terbuka.

Menyediakan diri bagi siapa saja, merangkul yang hebat juga para pemula. Begitulah dirimu yang kutahu. Siapa saja di luar sana bisa menjadi jawara, tetapi engkau rumah bagi mereka yang bahkan baru berkarya. Kau membuka mata bahwa setiap pena bisa menaruh asa.  

Perihal nilai, makna, dan sukacita mengarungi aksara bersamamu, tak mampu lagi kuhitung dengan sepuluh jemariku. Aku hanya sanggup mengira seratus empat puluh empat purnama. Entah 'kan sampai ke planet mana, bila kurangkai semua aksara yang kaupunya.  

Apa pun yang kauupayakan tentulah tiada sempurna, seperti adanya segala penghuni dunia fana. Bahkan, manusia tempatnya salah dan dosa. Kami juga bukan sahabat yang sempurna.    

 Sekecil apa pun luka yang pernah tercipta, hanya diperlukan maaf di antara kita. Mari terus melangkah seia sekata, bersama kabarkan cinta kepada dunia.   

Inspirasi yang memenuhi rumahmu ini, pastikan jadi tuntunan bagi anak negeri. Semestinya jangan pernah kita lupa, engkau adalah rumah bagi warga biasa. Berliterasi di rumahmu tak perlu menyandang diploma, cukupkan saja bekal nurani serta niat tulus untuk berbagi.

Ajarlah dan ingatkan wargamu setiap hari. Zaman kiwari acap kali buat kami lupa diri.

Namamu 'kan kubiarkan jadi bagian jejak langkahku, sekalipun aku tak selalu merayakan hari baru bersamamu.  

Apalagi yang pantas kuucapkan padamu, selain rasa terima kasih dan doa terbaik untukmu. Dirgahayu Kompasiana, tetaplah jadi oase bagi siapa saja di jalan aksara.

Depok, 22 Oktober 2020

Salam Dirgahayu, Dwi Klarasari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun