Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengail Ide dengan "Formula Rahasia" dari Kang Maman

7 Agustus 2020   18:30 Diperbarui: 8 Agustus 2020   20:38 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Who is it about/Tentang siapa ini?; What happened/Apa yang telah terjadi?; When did it take place/Kapan terjadinya?; Where did it take place/Di mana itu terjadi?; Why did it happen/Kenapa itu bisa terjadi?; dan How did it happen/Bagaimana hal itu terjadi?"

Rumusan 5W1H di atas tentu bukan hal baru bagi seorang penulis, apalagi jurnalis-tak terkecuali jurnalis warga (citizen journalist) seperti kompasianer. Deskripsi suatu peristiwa/berita yang belum memenuhi rumusan 5W1H boleh dibilang kurang sahih karena berpotensi menimbulkan tanya ataupun prasangka dari pembaca.

Formula 5W1H juga dapat dijadikan modal untuk mengail (dan mengelaborasi) ide/gagasan. Caranya dengan mengembangkan rumusan tersebut menjadi 5W1H++. Rahasia ini saya dapatkan ketika berguru pada penulis gaek Maman Suherman lewat webinar bertajuk "Seni Menangkap Ide ala Kang Maman" yang digagas Penerbit Diva Press beberapa waktu lalu.

Dalam uraiannya, penulis trilogi novel Re: (2016), peREmpuan (2016), dan Re;nkarnasi (2019) ini membagikan ilmunya perihal apa dan bagaimana memaknai kehadiran ide serta mengelaborasinya. Kang Maman juga membagikan "Formula Rahasia" 5W1H++ lengkap dengan penjelasan aplikatif. Yuk, simak catatan saya berikut! 

Memaknai Kehadiran Ide

Melalui ilustrasi yang sangat menarik, Kang Maman mengingatkan penulis/calon penulis bahwa setiap hari sejumlah ide bertebaran di sekeliling kita. Faktanya, banyak orang cenderung mengabaikannya. Untuk dapat menyadari serta mencerap ide-ide tersebut, kita perlu menghidupkan segenap indra-mata, telinga, hidung, lidah (pencecap), dan kulit (peraba/perasa).  

Saat muncul ide, harus ada keberanian untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Jangan sia-siakan ide tersebut, tutur jurnalis yang sudah aktif menulis sejak era 80-an ini. Konon, ide datang tanpa diundang dan pergi secepat kilat. Bila kita tidak segera menuliskannya maka ide-ide tersebut cenderung lewat begitu saja.  

Kita harus melatih diri untuk segera menuangkan apa yang tertangkap oleh indra ke dalam bentuk tulisan, seperti menuliskan apa yang kita dengar atau rasakan. Jangan pernah menundanya! Kita bisa mencatat dan menyimpannya dalam ponsel/tablet atau menuliskannya secara manual pada buku catatan. Kita tidak perlu memikirkan dahulu apakah ide tersebut jelek atau bagus.

Ketiadaan peralatan tak boleh menjadi alasan kita untuk tidak mencatat hingga akhirnya harus kehilangan ide. Berkaitan dengan hal ini, Kang Maman membagikan kisah inspiratif bagaimana seorang Imam Syafii menangkap suatu gagasan dan menuliskannya.

Suatu ketika seorang pemuda bernama Imam Syafii ada di antara majelis ketika Imam Malik-pendiri Mazhab Maliki-menjelaskan 18 haditsnya. Karena tidak membawa alat tulis, Imam Syafii menuliskan setiap ucapan Imam Malik pada telapak tangannya dengan bantuan ibu jarinya. Usai acara, Imam Malik menjumpai orang muda itu dan mempertanyakan tindakannya. Imam Syafii muda menjelaskan karena tidak membawa pena ia menuliskan 18 hadits pada tangannya agar terasa masuk sampai ke hati sehingga dapat langsung dihafalnya. Selanjutnya, ketika  Imam Malik mengujinya, orang muda yang kelak dikenal sebagai pendiri Mazhab Syafii tersebut mampu mengulang ke-18 hadits Imam Malik tanpa ada kekurangan sedikit pun. 

Agar peralatan tidak menjadi kendala, kita juga dapat mencontoh kebiasaan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbal-pendiri Mazhab Hambali. Pada masanya, bahkan hingga usianya sudah sangat tua ia dikenal sebagai ahli yang paling cerdas. Walaupun demikian, ke mana pun pergi ia senantiasa membawa wadah berisi alat tulis. Bila melihat hal-hal yang dianggapnya penting ia akan langsung menulisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun