Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

BPJS Kesehatan: Sepenuh Hati Mengelola Kebajikan

21 Desember 2018   23:13 Diperbarui: 21 Desember 2018   23:54 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: twitter BPJSKesehatanRI

Dahulu saat masih duduk di bangku sekolah, saya selalu takjub mendengar cerita bahwa semua penduduk di banyak negara maju bisa berobat dan/atau dirawat gratis di rumah sakit. Pemerintah yang akan menanggung biayanya.

Sementara di Indonesia, penduduk kurang mampu cenderung takut ke dokter bila sakit. Bukan takut disuntik, tetapi takut tak sanggup membayar biaya periksa juga menebus resep. Penduduk miskin harus menjaga kesehatannya. Bukan semata-mata demi menjadi orang sehat, tetapi karena tak ada biaya berobat. Pokoknya "dilarang" sakit ajah! Sekali sakit, apalagi jika berat, tak pelak hasil kerja keras yang pas-pasan untuk makan bisa ludes dalam sesaat, bahkan mungkin masih harus berutang.    

Namun, hari ini kita boleh bernapas lega disertai senyum bahagia. Kendati melewati sejarah panjang (1968-2018) dan belum sempurna, layanan kesehatan menyeluruh bagi penduduk Indonesia telah terealisasi. Perlahan namun pasti, seluruh WNI kini berkesempatan mengakses layanan kesehatan karena ada program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Manfaat jaminan sosial kesehatan ini semakin hari dirasakan oleh semakin banyak orang.

Ajakan Melalui Slogan BPJS Kesehatan 

Insting untuk saling menolong adalah salah satu kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Konon, gotong royong juga merupakan budaya adiluhung yang sudah melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Perilaku gotong royong jamak ditemui sejak dahulu. Mulai dari keluarga, kelompok masyarakat terkecil hingga skala nasional. Sebagian orang bahkan mengklaim gotong royong sebagai budaya asli bangsa kita.

Jadi, sangatlah tepat bila BPJS Kesehatan mengusung slogan "Dengan Gotong Royong Semua Tertolong". Banyak nilai-nilai positif yang terkandung dalam perilaku gotong royong yang pada dasarnya melibatkan banyak individu. Dalam gotong royong terkandung nilai-nilai kemanusiaan, seperti kebajikan serta kasih sayang pada sesama manusia. Ada keikhlasan berbuat baik untuk kepentingan bersama serta semangat persatuan dan kesatuan.

Pada prinsipnya slogan BPJS Kesehatan merepresentasikan sebuah ajakan kepada seluruh Warga Negara Indonesia. Tepatnya ajakan untuk merealisasikan terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan bagi seluruh penduduk Indonesia.

Melalui jalan yang relatif panjang, program BPJS yang dicanangkan pemerintah pada 2014 ini pun akhirnya mendapat respons positif dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Sejak beroperasi 1 Januari 2014 sampai 23 November 2018 peserta program JKN-KIS telah mencapai lebih dari 200 juta jiwa. Respons positif serta kerelaan individu yang lebih dahulu terlibat memegang peran penting. Mereka turut menularkan kebaikan kepada jutaan orang lain. 

Gambaran respons positif masyarakat atas ajakan BPJS melalui slogan "Dengan Gotong Royong Semua Tertolong" ini tampak dari dua pengalaman saya yang sangat berkesan. Keduanya memberikan perspektif baru dalam mengimplementasikan budaya tolong-menolong.

Pengalaman Pertama

Pengalaman pertama terjadi pada periode awal peluncuran program BPJS Kesehatan yang cukup banyak menuai pro-kontra. Saya ingat betul, kala itu tidak sedikit orang yang menunjukkan ekspresi tidak tertarik serta melontarkan komentar bernada apatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun