SETINGGI APAPUN ILMU DAN SEKOLAHMU BILA TIDAK MENULIS AKAN DILUPAKAN SEJARAH
Dalam falsafah jawa ada istilah ojo mati tanpo aran , jangan mati tanpa nama (Semar) jangan mati sebelum punya karya untuk generasi selanjutnya. Setinggi apapun ilmu dan sekolahmu bila tidak kau tulis dan ceritakan maka akan dilupakan sejarah. Tulisanmu, karyamu akan menjadi sumber informasi untuk menceritakan suatu peristiwa. Menulislah biar ide gagasan dan pemikiranmu akan dikenang sepanjang masa
Literasi baca tulis adalah kemampuan untuk memahami isi teks tertulis  dan menggunakanya untuk mengembangkan bakat potensi diri, pengetahuan untuk dituangkan dalam bentuk gagasan dan ide ke dalam bentuk tulisan. Literasi tidak  sekedar membaca dan menulis ,tapi juga memiliki arti yang luas yakni mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital .
Salah satu manfaat menulis adaalah dapat membantu meluapkan emosi yang sedang dirasakan. Kita bisa bebas menceritakan dan membuat tulisan ketika sedang sedih, senang, galau, bingung, marah atau lainnya saat tidak bisa bercerita kepada orang lain. Menulis melahirkan pikiran atau perasaan ( seperti mengarang, membuat surat ) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan ide si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud penulis dapat diketahui banyak orang melalui tulisan yang dituliskan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia 2010:1497)
Dalam kehidupan sehari hari memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu sangat diperlukan. Kemampuan dan ketrampilan individu dalam membaca , menulis , berbicara, menghitung dan memecahkan masalah dapat terasah dengan literasi. Secara estimologis literasi adalah orang yang belajar, kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Kemampuan menulis dapat dilatih dengan sering membaca, menulis setiap hari, tuliskan setiap ide atau gagasan, tulis topik yang disukai, membaca ulang setiap tulisan
Lewat literasi seseorang tidak mudah terbawa arus informasi yang semakin deras dan beragam, bisa menjadikan sebuah filter dan mengkritisi suatu informasi yang kadang belum tentu jelas kebenarannya. Banyak menulis, membaca, bertanya,mendengarkan, berdiskusi dapat melatih murid untuk berpikir kritis. Dengan semakin bisa berpikir dan bernalar kritis akan sangat berpengaruh ketika dalam mengambil sebuah keputusan atau tindakan
Tolak ukur Pendidikan murid bisa dilihat dari kemampuan literasinya. Tingkat literasi tinggi jadi faktor yang paling menentukan kemajuan Pendidikan di sekolah. Bagi murid literasi dapat meningkatkan kemampuan verbal, memperkaya kosa kata yang dimiliki, memaksimalkan kinerja otak, memperoleh wawasan dengan informasi baru dan melatih kemampuan bernalar kritis
Guru penggerak harus mampu membentuk siswa mempunyai keinginan belajar sepanjang hayat. Dengan literasi yang baik murid akan mampu memproses secara obyektif setiap informasi baik kualitatif maupun kuantitatif , membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, dan menyimpulkanya. Berpikir kritis bernalar kritis akan menjadi orang yang lebih berkarakter. akan lebih terbuka pada pemikiran orang lain, pendapat orang lain, menerima sudut pandang yang berbeda. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka akan tercapai dengan menghasilkan gagasan dan karya yang mempunyai keluwesan berpikir
Guru Penggerak, Tergerak dan Menggerakkan
