Mohon tunggu...
Dwi Indah Fatmawati
Dwi Indah Fatmawati Mohon Tunggu... Guru - just me

Just an ordinary human

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Kelas Bukan Lagi Sebatas Tembok

29 Mei 2022   16:41 Diperbarui: 29 Mei 2022   16:50 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era sebelum pandemi, proses atau kegiatan belajar mengajar biasanya di lakukan di dalam sebuah ruangan yang disebut kelas. Ruang belajar konvensional atau kelas merupakan sebuah bentuk nyata dengan material yang dapat disentuh dan dirasakan dengan indra peraba kita. 

Ruang kelas tidak lengkap jika belum ada papan tulis, yang biasa digunakan guru dan murid untuk menulis dan menjelaskan materi yang sedang dipelajari.

Pada momen-momen tertentu, guru akan mengajak siswa belajar di luar kelas untuk menghilangkan kejenuhan. Belajar di halaman atau kebun sekolah untuk meneliti populasi hewan dan tumbuhan yang ada di dalamnya. 

Berjalan-jalan di sekitar lingkungan sekolah untuk lebih mengenal masyarakat sekitar atau kebiasaan-kebiasaan serta adat budaya di sekitar lingkungan sekolah. Kegiatan-kegiatan belajar di luar tembok ruang kelas terkadang terasa lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa.

Bersama dengan datangnya pandemi Covid-19, sebuah sisi baru dari pendidikan mulai mengambil bagian mayoritas dari pembelajaran. 

Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya dilaksanakan di ruang kelas atau di sekitar lingkungan sekolah, tiba-tiba menempati ruangan maya, atau ruang kelas semu yang tanpa batas. 

Tidak ada lagi tembok yang membatasi ruang kelas. Tidak ada lagi pagar sekolah yang mencegah anak-anak keluar masuk semaunya sendiri. Tidak ada pula gerbang yang tertutup ketika bel masuk sudah berbunyi.

Proses yang harus dialami secara tiba-tiba ini pasti akan memiliki banyak halangan dan rintangan dalam perjalanannya. Mulai dari belum meratanya jaringan internet di seluruh pelosok negeri, masih belum optimalnya sarana prasarana penunjang, serta masih kurangnya sumber daya manusia yang mumpuni. 

Tetapi halangan dan rintangan yang datang tidak boleh membuat kita menjadi lemah dan berpatah arang. Halangan dan rintangan harus kita hadapi dan kita cari solusi serta alternatif jalan keluarnya.

Puji syukur menginjak pertengahan tahun 2022 ini, pandemi Covid-19 sudah mulai melandai dan kita sudah memulai memasuki fase endemi. 

Sekolah-sekolah kembali masuk bertatap muka dan kapasitas kelas sudah dapat diisi 100% kembali. Apakah kegiatan belajar mengajar akan kembali dilakukan secara konvensional seperti sebelum masa pandemi ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun