Mohon tunggu...
Dwi Isnaini
Dwi Isnaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur yang menyukai dunia tulis menulis

Owner CV Rizki Barokah perusahaan dalam bidang makanan ringan. Penulis buku "Karakter Ayah Pebisnis untuk Sang Anak Gadis"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Singkat Kota Al-Quds (Baitul Maqdis)

10 Agustus 2021   07:26 Diperbarui: 10 Agustus 2021   07:38 3285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Al-Quds (Baitul Maqdis) atau Ursyalim (Jerusalem) merupakan kota suci yang diberkahi yang terletak di Palestina. Sesungguhnya keberkahan, penyucian, dan penghormatan itu meliputi Masjid Al-Aqsha dan setiap bagian dari Kota Al-Quds, bahkan meliputi seluruh Palestina.   

Seperti yang terdapat dalam Surat Al-Isra' ayat 1 Allah berfirman, "Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Ayat diatas menerangkan bahwa Allah memberkahi daerah-daerah sekitar Masjid Al-Aqsha. Yang dimaksud di sini adalah Masjid Al-Aqsha diberkahi secara pasti, dan negeri-negeri disekitarnya juga diberkahi. Menurut Ibnu Abbas r.a. yang dimaksud dengan negeri-negeri yang disekitarnya adalah Palestina dan Yordania.

Dikutip dari Buku "Sejarah dan Keutamaan Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds" karya Mahdy Saied Rezk Kerism, bangsa yang pertama kali mendiami Palestina dan kota Al-Quds adalah bangsa Arab Kan'an. Mereka membangun sebuah peradaban dan kebudayaan di Palestina. Mereka juga membangun kota-kota seperti Jericho, Gaza, Baitul Maqdis, Al-Khalil, dan Nablus.

Ada satu kabilah dari bangsa Kan'an yang pergi ke Baitul Maqdis. Nama kabilah tersebut adalah Yebus. Saat itu, Baitul Maqdis masih merupakan tempat yang kosong. 

Mereka membangun Kota Al-Quds, namun meninggalkan komplek Masjid Al-Aqsha dalam keadaan kosong dan tanpa bangunan karena mereka adalah penganut tauhid dan mereka mengetahui bahwa tempat tersebut disucikan.

Ketika kabilah Yebus mendirikan Kota Al-Quds, mereka menamainya dengan Kota Yebus karena menisbatkan kepada kakek mereka yang bernama Yebus. Inilah nama pertama yang dilekatkan pada Kota Al-Quds.

Bangsa Yebus (Kan'an) secara turun menurun menguasai Kota Al-Quds hingga datanglah raja mereka yang bernama Salim Al-Yabusi. Ia membangun sebuah kastil yang diberi nama Kastil Yebus. Raja Salim mendirikan kasil tersebut di arah tenggara komplek Masjid Al-Aqsha yang masih kosong. Kastil tersebut masih ada sampai sekarang

Raja Salim juga mengganti nama kota dari Yebus menjadi Ursaalim atau Ursaaliim (Yerusalem) yang berarti Kota Salim atau Kota Salam (Keselamatan). Sebutan Ursyaaliim ini sudah disematkan pada kota Al-Quds sebelum kelahiran Yahudi. Namun, bangsa Yahudi mengambil nama ini dan menyandarkannya pada bahasa mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun