Mohon tunggu...
Dwi Akadiyaningsih
Dwi Akadiyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 PGSD/Universitas Ngudi Waluyo

Saya adalah mahasiswa S1 PGSD universitas Ngudi Waluyo semester 2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Opini: Mulianya Sang Pendidik

23 Mei 2022   09:40 Diperbarui: 23 Mei 2022   09:42 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                     

Menjadi guru memanglah profesi yang sangat mulia.

Maka dari itu saya yang baru semester 2 di salah satu instansi swasta memlilih jurusan Pendidikan sebut saja Prodi PGSD.Guru adalah ujung tombak keberhasilan dunia pendidikan. Dari tangannyalah akan lahir generasi cemerlang untuk masa depan yang lebih baik,Itulah sosok guru. Kelompok terhormat yang berwibawa karena ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. Mereka kelompok terpandang.

Pendidikan merupakan bekal kehidupan yang paling signifikan bagi kondisi hidup di masa depan.Seperti yang Anda pahami bersama, proses pendidikan bukanlah untuk saat sekarang. Pendidikan itu persiapan untuk masa depan. Apa yang Anda lakukan hari ini, akan dirasakan hasilnya pada masa mendatang, yaitu ketika anak-anak sudah menjalani kehidupan nyata di masyarakat.Tidak banyak orang berpendapat bahwa pendidikan hanya semata-mata mengacu pada ilmu pengetahuan saja,melainkan bagaimana cara kita menerapkan ilmu tersebut bagi kehidupan sehari-hari yang baik bagi Nusa dan bangsa.

Namun, untuk saat ini kehidupan seorang guru tidak sepenuhnya terjamin dimana sistem pendidikan guru secara terus menerus ditata ulang. Sistem regulasi, penggajian, dan karir guru juga berdampak pada profesi guru. Sertifikasi guru dan calon guru terus dibenahi melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan ataupun PPG Prajabatan. Kehidupan guru menjadi semakin cerah. Mereka mendedikasikan kemampuan profesionalnya secara penuh, dan hak kesejahteraannya secara bertahap bisa terpenuhi.

Namun demikian, bagi kelompok guru tertentu, masih juga terhembus derita sendu. Mereka belum semua mendapat imbalan hak yang lebih baik. Oleh karena itu, sosok guru masih menjadi objek parodi karena nasibnya tak selalu berbanding lurus dengan tugas yang diembannya.

Saat ini masih banyak guru yang mendedikasikan waktu dan pikirannya secara penuh, namun belum mendapat hak penghasilan yang memadai. Sebut saja sosok guru honor. Guru honorer saat ini kian merebak tapi  sisi lain realita pemerintah di negeri ini tidak begitu memperdulikannya. Masih banyak guru honor yang hak kesejahteraannya sangat minim. Dari sinilah sering didengar guyonan bahwa profesi guru itu tugasnya bukan main, tetapi gajinya main-main, padahal tugasnya sangat mulia yaitu mencerdaskan generasi muda.Dengan upah sekecil itu, bagaimana para guru honorer ini bisa memenuhi kebutuhan dan merasakan hidup sejahtera. Hal tersebut tentu saja menjadi PR bagi pemerintah dan satuan pendidikan agar bisa lebih memperhatikan kesejahteraan guru.

Guru tetap maupun guru honorer adalah sama-sama tenaga pendidik. Tugasnya pun sama yaitu mendidik, menyiapkan bahan ajar dan sebagainya. Maka harusnya perlakuan terhadap mereka juga sama.Disisi lain, guru harus berjuang menghadapi berbagai problematika pendidikan yang ada. Mereka harus menghadapi peserta didik yang krisis moral, materi dan setrategi yang akan dilakukan,problem kurikulum yg belum selesai dan masalah ekonomi yang kian menghimpit di tengah rendahnya “penghargaan” terhadap mereka. Dan “berebut” status PNS bagi tenaga guru Honorer. peran guru honorer dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sangat strategis karena banyak wilayah di Indonesia masih mengalami kekurangan guru, tetapi pemerintah tak punya cukup anggaran untuk menggaji mereka atau mengangkat guru aparatur sipil negara (ASN). 

Bagaimana kita berharap akan tingginya kualitas pendidikan, jika para guru terutama guru honorer masih harus pontang-panting mencari pekerjaan tambahan untuk mempertahankan hidupnya. Tetaplah semangat guru honorer di manapun dirimu berada, percayalah bahwa mengajar adalah bagian dari kebaikan. Dan kebaikan itulah yang akan mengantarkan ke syurga kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun