Mohon tunggu...
dwi nesa maulani
dwi nesa maulani Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas penulis jombang

Mengubah dengan pena

Selanjutnya

Tutup

Politik

Assalamualaikum Diganti Salam Pancasila, Bukti Islamofobia?

5 Maret 2020   23:53 Diperbarui: 6 Maret 2020   02:42 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru-baru ini ketua BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Yudian Wahyudi mengeluarkan pernyataan yang membuat gaduh masyarakat. Beredar kabar bahwa Yudian ingin mengganti Assalamualaikum dengan salam pancasila. Hal itu dikemukakannya dalam wawancara di program Blak-blakan di salah satu media nasional.

Yudian mendapat pertanyaan terkait dengan Salam Pancasila. Apakah beliau sependapat dengan Salam Pancasila tersebut. Kemudian, ia menjelaskan "Dulu kita sudah mulai nyaman dengan Selamat Pagi (sebagai salam nasional). Tapi, sejak reformasi diganti dengan Assalamualaikum. Maksudnya di mana-mana tidak peduli ada orang Kristen, Hindu, pokoknya hajar saja. Tapi karena mencapai titik ekstremnya, maka sekarang muncul kembali. Kita kalau salam sekarang ini harus 5 atau 6 (sesuai dengan agama-agama). Nah ini jadi masalah baru lagi. Sekarang sudah ditemukan oleh siapa gak tau Yudi latief atau siapa yang lain (yang namanya) Salam Pancasila, iya saya sependapat" ujar Yudian.(detikcom, 12/2/2020)

Pernyataan ketua BPIP tersebut menyulut reaksi penolakan publik yang mayoritas muslim. Bagaimana tidak, ucapan Assalamualaikum bagi muslim tidak sekedar sapaan atau permintaan izin. 

Tapi lebih dari itu, Assalamualaikum adalah salam yang dicontohkan Rasulullah SAW. Bernilai ibadah bagi yang mengucapkan dan yang menjawab salam. Ini berarti bahwa ucapan Assalamualaikum adalah syariat islam. Lafadznya sudah ketentuan Allah SWT, bukan karangan manusia. 

Seawam-awamnya muslim pasti tahu Assalamualaikum tak tergantikan dengan lafadz salam apapun. Salam pancasila bagaimana bisa bernilai ibadah? Bagaimana bisa berpahala?

Pun selama ini tidak pernah terdengar berita ada keributan antarumat beragama disebabkan karena salam. Masyarakat Indonesia hidup rukun berdampingan antarumat beragama. Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu tidak pernah ada yang mempermasalahkan salam. Rasulullah SAW mencontohkan Assalamualaikum ketika di Madinah juga umat Nasrani dan Yahudi tidak ada yang protes. Mengapa sekarang ketua BPIP ingin mengganti Assalamualaikum dengan salam pancasila?

Wacana penggantian Assalamualaikum dengan salam pancasila bukanlah satu-satunya ajaran islam yang dipersoalkan. Sebelumnya ada wacana agama musuh pancasila, larangan cadar dan celana cingkrang di kalangan ASN, sertifikasi penceramah, pendaftaran majelis taklim, dan menghapus materi khilafah pada mata pelajaran agama. 

Mengapa selalu ajaran islam yang disasar? Padahal syariat islam bersumber dari Allah SWT. Dzat Yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk hambaNya. Mana mungkin Allah SWT salah dalam membuat aturan bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun