Mohon tunggu...
Dwi Rahayu
Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partisipasi Orangtua dalam Membimbing Anak Selama Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19

25 Juli 2021   20:26 Diperbarui: 25 Juli 2021   20:32 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 ini telah mengubah pola pembelajaran yang semestinya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut daring. Hal ini berdasarkan surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Belajar Dari Rumah (BDR) sesuai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dan Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran (Covid-19). Kebijakan ini memaksa guru dan murid untuk tetap bekerja dan belajar dari rumah (kemdikbud.go.id, 2020).

Pembelajaran jarak jauh ini menuntut anak untuk menguasai materi pembelajaran yang diberikan guru secara online. Kelas-kelas di sekolah sudah tergantikan dengan grup-grup pembelajaran diaplikasi ponsel. Hal ini tentu bukan hal yang mudah bagi semua elemen pendidikan terutama orang tua menghadapi transisi dalam sistem pembelajaran ini. Partisipasi orang tua dalam menemani anak-anaknya belajar secara daring dirumah sangat penting sehingga orang tua dapat memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.

Saat orang tua memahami bahwa virus corona saat ini belum ada obatnya, dan saat orang tua benar-banar memahami bahwa pendidikan anak merupakan tanggung jawab bersama, maka disitulah orang tua akan benar-banar aktif berpartisipasi mendampingi anaknya dalam pembelajaran online. Namun kendalanya tidak semua orang tua dapat mendampingi anak saat pembelajaran daring dengan beberapa alasan, misalnya orang tua bekerja. Hal inilah yang membuat pembelajaran daring belum diterima di masyarakat.

Proses kegiatan belajar daring akibat adanya wabah covid-19 ini telah menghambat perkembangan kognitif, seperti anak merasa sulit menguasai materi, pembelajaran daring ini tidak efektif tidak seperti pembelajaran disekolah, anak merasa bosa belajar dirumah, keterbatasan jaringan sehingga anak tidak bisa mengukuti pembelajaran secara daring.

Pada masa pembelajaran jarak jauh atau daring, sangat dibutuhkan partisipasi orang tua agar pembelajaran ini dapat terlaksana dengan optimal. Dalam pembelajaran daring, orang tua merupakan rekan kerja guru dalam mengajar anak-anak di rumah. Sekertaris Jendral Federasi Serikat Guru Indonesia Heru Purnomo mengatakan bahwa dalam pembelajaran jarak jauh sampai saat ini, efektif dalam mengerjakan tugas, tetapi dalam pembelajaran memahami konsep kemudian mengembangkan konsep itu sampai refleksi tidak berjalan sebaik itu. 

Oleh karena itu, orang tua harus berpartisipasi dalam menyampaikan kembali materi pembelajaran serta membuat anak memahami konsep yang diberikan guru secara online. Lalu orang tua akan membantu mereka dalam pengerjaan tugas jika terjadi kesulitan.

Orang tua membimbing sikap serta keterampilan yang mendasar (Nurlaeni & Juniarti, 2017, Jurnal Pelita PAUD), selain itu, namun perannya menjadi luas yaitu sebagai pendamping pendidikan akademik. Peran orang tua yang muncul selama pandemi Covid-19 adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, dan pengembang anak. 

Pandemi Covid-19 menuntut peran orang tua untuk aktif secara maksimal dalam pembelajaran anak. Peran orang tua dalam membantu anak belajar dari rumah di antaranya memastikan anak belajar daring dengan aman. Beri semangat anak untuk belajar secara daring, dan aktif berhubungan dengan guru di sekolah. Kini teknologi berkembang cepat. Orang tua juga harus memperhatikan akses yang dilakukan anak terhadap internet. Karena tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi saat ini selain berdampak positif juga negatif terhadap perkembangan.

Orang tua juga diharapkan dapat berpartisipasi menjadi motivator bagi anak menggantikan peran guru di sekolah. Beberapa anak mungkin akan mengeluh dan merasa bosan dengan pembelajaran daring yang sering kali membuat mereka harus mengerjakan banyak tugas. Sebagaimana yang diungkapkan K Umam dan D Puspitasari (2020) bahwa dengan menggunakan system pembelajaran daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya,hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan guru lebih banyak. Orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini akan membuat anak memiliki semangat untuk belajar serta memperoleh prestasi yang baik.

Bentuk partisipasi orang tua dalam pembelajaran daring ini sebenarnya adalah membantu peran guru di sekolah. Peran orang tua adalah menjadi orang tua yang memotivasi dalam segala hal. Orang tua turut berpartisipasi dalam membimbing dan memberikan motivasi kepada anak, baik dengan cara memberikan semangat maupun dengan cara meningkatkan kebutuhan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun