Mohon tunggu...
Dwi Sulistyorini
Dwi Sulistyorini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Economics Student at University of Indonesia

It is not what we get. But who we become, what we contribute, that gives meaning to our lives -Anthony Robins

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PPKM Darurat, Bagaimana Hasilnya pada Ekonomi dan Kesehatan di Indonesia?

13 Juli 2021   08:00 Diperbarui: 13 Juli 2021   08:04 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PPKM Darurat. (Foto: waspadaco) 

Gambar 1 - Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (y-on-y) [BPS] 
Gambar 1 - Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (y-on-y) [BPS] 

Ilustrasi PPKM Darurat. (Foto: waspadaco) 
Ilustrasi PPKM Darurat. (Foto: waspadaco) 

Penurunan pertumbuhan ekonomi akibat kebijakan-kebijakan pembatasan tersebut seharusnya berbanding lurus dengan penurunan angka korban Covid-19, namun dapat dilihat pada Gambar 2 bahwa kasus baru harian Covid-19 di Indonesia cenderung fluktuatif. Jika dilihat berdasarkan waktu penerapan kebijakan PSBB dan PPKM, angka Covid-19 pada tahun awal 2020 tidak menunjukan penurunan dan pada Januari 2021 juga semakin meningkat walaupun akhirnya kurvanya melandai pada Februari hingga Mei 2021. 

Gambar 2 - Penambahan Kasus Harian Covid-19 di Indonesia [Worldometers]
Gambar 2 - Penambahan Kasus Harian Covid-19 di Indonesia [Worldometers]
Jika dilihat secara umum, kebijakan PPKM Darurat yang sedang diberlakukan saat ini dimana kegiatan masyarakat dibatasi dengan sangat ketat, tidak mungkin tidak mempengaruhi perekonomian Indonesia. PPKM Darurat ini kemungkinan juga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi di 2021 dimana sektor-sektor yang akan paling terdampak adalah sektor pariwisata, pakaian, transportasi, dan jenis usaha yang bergerak pada sektor non-essensial. 

Pendapat ini didukung oleh pernyataan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu yang menyatakan bahwa “Dengan adanya PPKM Darurat jelas akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan dampak tersebut nantinya akan terlihat sesignifikan apa itu di kuartal III”. Pembatasan kegiatan masyarakat ini kemungkinan juga akan semakim memperlambat laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga, prediksi ini dibangun karena melihat keadaan laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mengalami kontraksi atau penurunan pada kuartal I 2021 yaitu -2,23% (Gambar 3). 

Gambar 3 - Laju Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (y-on-y) [BPS]
Gambar 3 - Laju Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (y-on-y) [BPS]
Selain itu, PPKM Darurat ini juga dapat berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal dan peningkatan angka pengangguran yang juga berimbas pada kenaikan angka kemiskinan di Indonesia dikarenakan para pengusaha dan UMKM banyak yang terdampak. Hal ini didukung dengan data BPS yang menunjukan bahwa 6,26% atau setara dengan 16 juta penduduk Indonesia masih menganggur pada Februari 2021 (Gambar 4). 

Gambar 4 - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPK) Indonesia menurut Jenis Kelamin [BPS]
Gambar 4 - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPK) Indonesia menurut Jenis Kelamin [BPS]
Dampak penurunan pada perekonomian Indonesia nyatanya belum dapat berbanding lurus dengan penurunan angka Covid-19 di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 5 dimana grafik kasus harian Covid-19 di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda akan melandai sejak pemberlakuan PPKM Darurat pada 3 Juli lalu. Pendapat ini juga didasari oleh pendapat dari Epidemiolog Grffith Dicky Budimana saat diwawancarai oleh Kompas.com, beliau mengatakan bahwa PPKM Darurat ini belum berhasil karena growth rate Covid-19 di Indonesia selama pemberlakukan PPKM Darurat masih meningkat hingga 45,4% dan angka reproduksi Covid-19 yang pada tanggal 3 Juli tercatat 1,37 meningkat menjadi 1,4 pada 9 Juli. 

Gambar 5 - Kasus Harian Covid-19 di Indonesia [JHU CSSE COVID-19 Data]
Gambar 5 - Kasus Harian Covid-19 di Indonesia [JHU CSSE COVID-19 Data]
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun