Peran Asuransi Untuk Nasabah Positif Covid-19

Kondisi wabah Covid-19 yang sedang melanda saat ini menjadikan semua orang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri. Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang imun tubuh seseorang, dengan gejala seperti demam, batuk, dan rasa kelelahan yang berlebih. 

Untuk mencegah penularan Covid-19 kita dapat melakukan berbagai cara seperti menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun, tidak menyentuh wajah seperti hidung dan mulut sebelum mencuci tangan terlebih dahulu, menggunakan handsanitizer seusai menyentuh atau memegang benda umum  yang banyak di sentuh orang, karena virus dapat bertahan pada benda umum. Selain menjaga kebersihan kita juga harus selalu menjaga imunitas agar tidak mudah sakit dan terjangkit virus Covid-19.

Menjaga imunitas tubuh dapat kita lakukan dengan istirahat yang cukup, makan-makanan yang sehat dan tetap berolahraga. Imunitas tubuh akan memprotect diri dengan sendirinya sehingga dapat mencegah diri kita dari penularan virus yang berada di ruangan terbuka. Untuk meningkatkan imunitas tubuh kita juga dapat mengkonsumsi vitamin yang dapat meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh.

Dari berbagai cara pencegahan penularan Covid-19 kita dapat mengetahui betapa bahaya nya virus ini sehingga sangat mudah menular ke orang lain, tak jarang dari berbagai usaha yang telah kita lakukan, kita tetap tertular virus Covid-19. Keadaan yang tidak kita inginkan adalah ketika kita menjadi salah satu pasien yang harus berbaring di rumah sakit dan berjuang melawan Covid-19 untuk bias kembali sembuh.

Ketika kita terjangkit virus Covid-19 hal yang terburuk adalah kita harus di karantina dan menjalani rawat inap medis dan tidak dapat di jenguk oleh keluarga. Keadaan ini di perburuk bila kita tertpaksa harus berhenti bekerja dan tidak memiliki penghasilan sama sekali karena  harus di rumahkan.

Salah satu  upaya untuk menanggulangi masalah ini  dapat dengan kita tanggulangi dengan Asuransi. Asuransi memiliki berbagai jemis, setiap jenis nya memiliki fungsi keutamaan nya masing-masing, diantara nya adalah Asuransi pendidikan, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, dan asuransi bisnis.

Dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan, kebijakan adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim pada masa depan, biaya administratif, dan keuntungan

Dari beberapa jenis asuransi  tersebut dapat kita ketahui bahwa di era pandemi saat ini yang paling kita butuhkan adalah asuransi kesehatan. Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, yaitu nasabah dengan pihak asuransi, di mana pihak satu berkewajiban membayar iuran/kontribusi/premi. 

Pihak yang lainnya memiliki kewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/premi apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat, seperti hal nya antara nasabah dengan pihak asuransi yang menjamin nasabah.

Asuransi kesehatan merupakan cara untuk mengatasi resiko ketidakpastian peristiwa sakit serta biaya-biaya yang diakibatkannya. Asuransi kesehatan mengubah peristiwa yang tidak pasti dan susah untuk diprediksikan menjadi peristiwa yang pasti dan terencana. Untuk mengubah peristiwa yang tidak terprediksi menjadi terprediksi, anggota membayar sejumlah uang yang relatif kecil namun teratur (premi) kepada perusahaan asuransi.