Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menanti Waktu Berbuka Tanpa Membuang Waktu Sia-sia

15 April 2022   22:06 Diperbarui: 15 April 2022   22:08 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid, tempat ngabuburit favorit, Dokpri

Menanti waktu berbuka puasa di bulan Ramadan bisa terasa lama jika tak pandai memilih aktivitas bermanfaat dan membuat hidup terasa berharga. Meski tidurnya orang berpuasa bernilai ibadah, namun mengisi waktu dengan kegiatan positif akan lebih mulia dan berpotensi menambah tabungan pahala.

Inti dari kegiatan menanti berbuka atau yang biasa disebut ngabuburit adalah menyibukkan diri dengan aktivitas sehingga rasa lapar dan haus tak begitu terasa.

Setiap orang memiliki pilihan ngabuburit sesuai keinginan dan kebutuhannya. Beberapa kegiatan berikut bisa dipertimbangkan untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa:

  • Tadarus atau tilawah

Ramadan adalah bulan diturunkannya Al Quran. Maka sangat disayangkan jika melewati Ramadan tanpa membaca kalam Allah. Tadarus atau tilawah, begitu kita biasa menyebut aktivitas menekuni ayat-ayat Al Quran yang penuh hikmah. Jika merasa sulit tilawah sendirian, sesekali bisa bergabung dengan kelompok tadarus. Sebagai selingan, tadarus tak hanya dilakukan di masjid, tetapi bisa juga di taman kota, tepi sawah sambil menikmati pemandangan.

  • Membaca buku agama dan kisah inspiratif

Memperkaya diri dengan membaca buku bermutu adalah aktivitas yang menyenangkan. Ramadan ibarat jeda dari kesibukan dunia. Terkadang kita merasa kosong, letih, kesepian di tengah keramaian. Mungkin itu pertanda jiwa kita kurang nutrisi. Cara mengisi kekosongan paling bijak adalah dengan menemukan hikmah dari berbagai buku inspiratif.

  • Ziarah kubur

Tradisi masyarakat Jawa sebelum Ramadan adalah berziarah kubur atau nyekar. Namun tak ada larangan dalam agama untuk berziarah kubur di bulan Ramadan. Berziarah bisa memberikan dua manfaat, yaitu mengirim doa untuk keluarga yang sudah meninggal di bulan mustajabahnya doa serta menjadi salah satu pengingat bahwa satu hal yang pasti dalam hidup adalah kematian.

Dengan berziarah kubur kita bisa senantiasa mengingat bahwa maut pasti tiba dan mati tak perlu menanti sampai tua. Ziarah kubur menjadi penyemangat untuk beribadah sebaik-baiknya, sebagai bekal menuju alam keabadian.

  • Menghabiskan waktu di masjid

Salah satu tempat ngabuburit favorit adalah masjid. Terutama masjid-masjid raya di kota-kota besar. Di masjid raya, pihak takmir biasanya menyediakan makanan berbuka puasa bagi jamaah. Andai hidangan berbuka tidaksepadan dengan jumlah jamaah, yang tak kebagian bisa berburu takjil di sekitar masjid raya yang pada umumnya semarak oleh orang berjualan makanan. Masjid-masjid raya di bulan Ramadan biasanya tak pernah ketinggalan mengadakan kajian. Pasti sangat menyenangkan menanti waktu berbuka, sambil berdzikir dan mendengarkan kajian serta tidak kerepotan mencari hidangan untuk berbuka puasa.

Menarik dan bermanfat banget 'kan keempat pilihan aktivitas menanti waktu berbuka ini? Ngabuburit asyik cara irit, layak untuk dicoba dan menjadikan Ramadan lebih berkesan penuh makna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun