Kisah di Balik Koleksi Al Quran

Al Quran paling kecil itu milik si bungsu. Hadiah dariku untuk mendukung cita-citanya sebagai hafidz Quran. Al Quran ukuran saku mempermudah si bungsu untuk membawa dan membacanya di manapun, di tempat yang tidak terlarang untuk membaca Al Quran dan dalam keadaan berwudhu. Semoga harapannya menjadi penghafal Al Quran dikabulkan.

"Wa laqod yassarnal Qur'ana lidzikri fahal mim mudzdzakir" (QS Al Qomar : 17), Dokpri

Memandang koleksi Al Quran ini hatiku mendadak tersentuh. Bukankah Allah telah menjanjikan bahwa Al Quran mudah dipahami? Tetapi mengapa saya susah menghafalkannya? Skill menterjemahkannya juga tak tak kunjung bertambah. Padahal bulan Ramadan, bulan Al Quran diturunkan segera berlalu. Jangan-jangan bukan saya yang melupakan Al Quran, tetapi ayat-ayat Al Quran yang melupakanku karena kurang bersungguh-sungguh.

Semoga selagi ada umur saya selalu menyempatkan membaca kalam Allah dan menyelami maknanya satu persatu. Tak hanya menyimpannya sebagai koleksi hingga berdebu. Hingga penyesalan tiba ketika datang akhir waktu. Sebab Allah telah menurunkan Al Quran sebagai peringatan, agar tidak menjadi insan kufur seperti kaum terdahulu.

Terjemah QS Al Qomar ayat 17. Dokpri