Dari Nabi Ibrahim kita bisa memetik hikmah:
1. Keteguhan hati di tengah kemaksiatan masyarakat
Nabi Ibrahim terlahir di antara penyembah berhala. Bahkan ayahnya sendiri adalah pembuat berhala. Tetapi Ibrahim muda memiliki keteguhan hati untuk menemukan Tuhan Yang Esa. Perjalanan spiritualnya luar biasa, perpaduan antara beningnya qolbu dan tajamnya logika. Matahari, bulan, bintang pernah ia pikir sebagai Tuhan, hingga ia bisa menemukan kebenaran sejati cahaya Illahi.
2. Taat kepada perintah Allah apapun risikonya.
Nabi Ibrahim baru memiliki putra ketika usianya sudah sangat tua. Putra yang lazimnya sangat dicintai karena hadirnya adalah penantian yang lama. Namun ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail, Nabi Ibrahim patuh, tanpa berniat mendebat. Begitupun ketika sebelumnya diperintahkan meninggalkan Hajar dan Ismail bayi merah di tengah padang pasir. Hingga perjuangan Hajar mencari air untuk sang bayi, ketika mereka berdua ditinggal sendiri diabadikan alam ritual Sa dalam ibadah umroh dan haji.
- Nabi Musa
Kisah Nabi Musa yang heroik beberapa kali menarik para sineas untuk memfilmkannya. Kisah tentang bagaimana ia membelah samudera dan menenggelamkan Firaun abadi sepanjang masa. Dari kisah kehidupan Nabi Musa kita bisa mendapatkan beberapa hikmah.
- Bahwa Nabi Musa tidak menjadi sasaran pembunuhan Firaun adalah suatu keajaiban. Tentang hidayah yang turun kepada istri Firaun sebagai pelindung Nabi Musa. Bahwa di tengah kaum kafir pun jika Allah menghendaki, ada sesosok yang mendapatkan hidayah dan selamat dalam perlindunganNya
- Kekuatan di balik kelemahan
Dikisahkan dalam Al Quran, Nabi Musa tidak terlalu pandai berbicara, beberapa ulama meyakini sang nabi cadel ketika berbicara. Untuk menutupi kekurangannya, Nabi Musa memohon kepada Allah diberikan pendamping sebagai teman berdakwah. Dengan seizin Allah, Nabi Harun mendampingi beliau dalam menyampaikan risalah. Dari kelemahan yang tampaknya mengkhawatirkan, Allah mengizinkan Nabi Musa berhasil menyelesaikan misi dakwahnya.
    3.  Kisah Nabi Musa dan Khidir
Kisah pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir diabadikan dalam Al Quran surat Al Kahfi. Dari kisah ini kita bisa belajar tentang pentingnya rendah hati, meskipun posisinya adalah seorang nabi. Bahwa setiap peristiwa dan perjalanan hidup seseorang diatur oleh takdir yang telah ditetapkan Allah, meski seringkali tidak bisa dinalar logika manusia.Â
Kita bisa belajar dari kisah Nabi Musa dipertemukan dengan Nabi Khidir gara-gara ikan mati hidup lagi dan melompat ke laut. Kita bisa belajar dari ulah Nabi Khidir yang melobangi perahu, membunuh anak kecil dan membangun rumah di desa yang warganya sangat jahat kepada mereka, bahwa hal-hal tak masuk akal tersebut bisa terjadi karena Allah menghendaki.Â
Dan di balik peristiwa tak masuk akal tersebut ternyata memiliki hikmah masing-masing yang tidak diketahui oleh Nabi Musa, sedangkan Nabi Khidir pun sekadar menjalankan perintahNya.
- Nabi Isa