Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

"Puasa-puasa Kok Olahraga"

29 April 2021   12:32 Diperbarui: 29 April 2021   12:50 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari langkahkan kaki, Dokpri

"Puasa-puasa kok olahraga, mending perbanyak tidur, istirahat agar kuat puasa sampai tiba waktu berbuka"

Eh apa iya?  Bener sih, olahraga bisa menyebabkan puasa terasa lebih menyiksa jika salah memilih jenis olahraganya. Maka disarankan bagi yang terbiasa olahraga renang, lari sekian kilometer setiap hari, aerobik dan berbagai olahraga berat lainnya, sebaiknya rehat dulu jika sedang berpuasa. Tapi kalau mau tetap berolahraga berat, lebih afdol dilakukan malam hari usai tarawih. Saat tubuh masih punya banyak cadangan energi.

"Halah puasa-puasa kok olahraga, cari penyakit aja" Loh jangan salah. Justru jika sama sekali nggak olahraga, memilih banyak rebahan bisa timbul berbagai macam penyakit. Sebab salah satu fungsi olahraga adalah membantu melancarkan peredaran darah. Sirkulasi oksigen lancar, zat-zat yang  seharusnya diserap ke seluruh tubuh bisa beredar. Masih mau memperbanyak rebahan di bulan Ramadan?

Saya bukan tipe orang yang hobi berolahraga. Saya juga tidak menjadwalkan waktu khusus untuk berolahraga setiap hari. Tapi saya suka sekali berjalan kaki. Selidik punya selidik ternyata jalan kaki banyak manfaatnya. Olahraga ringan, murah meriah tetapi bagus untuk kesehatan ini membawa banyak kebaikan, antara lain:

  • Mengurangi risiko penyakit jantung

Menurut riset Healthline, berjalan kaki selama 30 menit sehari membantu mengurangi risiko penyakit jantung hingga 19 persen. Masuk akal, sebab dengan berjalan kaki peredaran darah dan sirkulasi oksigen lebih lancar sehingga membantu jantung bekerja secara optimal

  • Menjaga berat badan stabil

Layaknya olahraga lainnya, jalan kaki bisa membantu menjaga kestabilan berat badan. Artis Tya Ariestya bahkan pernah mengklaim bahwa dirinya bisa mencapai berat badan ideal dengan cara rutin berjalan kaki selama 45 menit setiap hari. Ditunjang dengan memperhatikan asupan gizi dan kalori

  • Membuat tubuh lebih berenergi

Menurut penelitian yang ditayangkan di Healthline, berjalan kaki selama 20 menit di luar ruangan, menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan berjalan kaki di dalam ruangan dalam waktu yang sama.

  • Memperkuat otot, sendi dan tulang

Jalan kaki adalah olahraga yang kecil risikonya, asal konsentrasi ketika berjalan dan memilih jalur yang aman. Berjalan kaki secara rutin membantu melatih otot, sendi dan tulang tanpa khawatir cedera.

  • Memperbaiki suasana hati

Kawan Kompasianer sosok yang moody? Coba deh rutin jalan kaki pagi, olahraga ringan ini bisa jadi mood booster yang luar biasa. Jalan santai sambil menikmati pemandangan alam, udara pagi yang segar dan belum terpapar polusi adalah nikmat hidup tiada tara.

  • Menyumbang ide konten

Ini sih efek bonus dari jalan kaki pagi hari. Kebetulan saya hobi jalan kaki pagi-pagi di sekitar perumahan. Nggak cuma niat menggerakkan badan demi kesehatan, saya juga senang mengabadikan matahari terbit dan menjadi ide konten untuk instagram atau blog pribadi. Kebetulan bagian belakang perumahan masih berupa tanah lapang dan sawah. Jalan paving sudah disiapkan sehingga bisa berfungsi layaknya jogging track meski untuk sementara saja, selama tanah lapang belum dibangun rumah-rumah.

Jalan kaki penuh berkat, InsyaAllah sehat, konten untuk media sosial juga kudapat. Sampai tetangga menjulukiku sebagai fotografer perumahan. Karena setiap usai jalan-jalan, media sosial saya berhias foto matahari terbit, bunga, burung terbang dan pepohonan.

Upload di facebook Dwi Aprilytanti Handayani dong, Dokpri
Upload di facebook Dwi Aprilytanti Handayani dong, Dokpri

"Puasa-puasa kok olahraga  mending tiduran sehabis subuh, nonton tivi usai tarawih"  Terserah aja deh, saya aja yang terpaksa mengurangi rute jalan kaki selama Ramadan merasa ada bedanya. Biasanya minimal sekali dalam sepekan bisa jalan-jalan beberapa putaran. Kini selama Ramadan usai subuh berdiam di masjid hingga syurug, otomatis rute jalan kaki hanya masjid-rumah, eh ngaruh ke berat badan. Duh, Ramadan sudah separuh jalan tapi berat badan hanya turun sekilo doang. Padahal udah jarang banget minum dan makanan manis, mengurangi karbohidrat dan membiasakan untuk terus bergerak, beraktivitas di dalam rumah. Jika ingin berat badan turun lagi, mungkin harus menambah porsi olahraga jalan kaki malam hari, atau senam ringan di dalam rumah. Yuk ah, kita coba lagi...mariii.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun