Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca
Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com
Saya mengenalnya sejak beberapa tahun lalu di Majelis Taklim Maratus Shalihah. Pembawaannya ceria, ceplas ceplos dan apa adanya. Di majelis kami, Mbak Diana, nama panggilannya, bertugas sebagai bendahara. Beliau selalu ringan tangan jika ditunjuk menjadi seksi konsumsi untuk keperluan bakti sosial, rihlah dan acara-acara pengajian lainnya.
Di balik senyum cerianya, beliau menyimpan kesedihan sebab sang suami divonis gagal ginjal dan harus rutin menjalani cuci darah dua kali setiap pekan. Makanan dan minuman untuk suami harus ditakar agar penyakitnya tidak semakin parah. Alih-alih terus bersedih, mbak Dien mengoptimalkan potensi diri. Menerima pesanan masakan untuk catering Mbak Dien, dropshipper dan mengelola toko kelontong adalah kesibukannya sehari-hari.
Menyiapkan dagangan, Mbak Dien properti
Mbak Diana istiqomah berkarya dan berbagi. Beliau menggagas WhatsApp Grup Jual-Beli di lingkungan perumahan, sehingga mempermudah promosi dan transaksi. Beliau juga rela bersusah payah menerima titipan kreasi takjil para tetangga di lapak depan rumahnya saat Ramadan tanpa imbalan. "Kita cari rezeki sama-sama, jualan bareng-bareng"
Mbak Diana di lapak depan rumah, dokpri
Mbak Diana juga tak lelah memotivasi putri-putrinya untuk meraih pendidikan tertinggi. "Saya ingin anak-anak saya mencicipi bangku kuliah, satu hal yang menjadi impian sejak lama" Tak hanya sisi akademis, mbak Diana juga memotivasi putri-putrinya mengutamakan urusan akhirat. Aktif dalam kajian dan tak lelah memperbaiki bacaan Al Quran serta mengajak mereka untuk sholat berjamaah isya'dan tarawih di masjid perumahan.
Bersama putri sulungnya, Dokpri
Untuk kesabaran, atas perjuangannya, rasanya mengajaknya staycation di Cordela Hotel Yogyakarta adalah hadiah yang pasti membuatnya lebih bahagia.