Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kerinduan kepada Ramadan yang Tak Tergantikan

16 April 2021   09:40 Diperbarui: 16 April 2021   09:51 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana saat mendengarkan ceramah menjelang sholat tarawih Dokpri

Ramadan adalah bulan yang paling dirindukan oleh orang-orang beriman. Tak hanya sarat pahala dan ampunan sesuai janji Allah, tetapi  suasana khas Ramadan tak tergantikan dan tak ditemui di sebelas bulan berikutnya.

Apa yang kalian rindukan saat Ramadan? Kalau saya sering kangen sama yang ini nih:

  • Suasana tarawih dan ceramah singkat

Sholat Tarawih adalah ibadah khas Ramadan. Meski sama-sama dilakukan saat malam hari, atau biasa disebut qiyamul lail, tarawih berbeda dengan tahajud. Tahajud biasa dilakukan sendirian, sebagian besar kaum muslimin melaksanakan sholat tahajud di rumah, di sepertiga malam terakhir yang diyakini sebagai waktu paling utama. Sedangkan tarawih biasa dilakukan secara berjamaah usai sholat Isya, meski boleh juga dilakukan sendirian. Tapi sholat tarawih yang dilakukan berjamaah di masjid bagi saya lebih berkesan, terutama di masjid Al Ukhuwwah di perumahan kami. Sebab menjelang tarawih, imam yang ditunjuk akan memberikan ceramah singkat sekitar 15 menit. "Ceramah lagi, nasihat lagi, bosan ah" wah jangan sampailah punya pikiran demikian. Sebab inti dari agama adalah nasihat, nasihat untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan maksiat. Salah satu pengingat bagi kita adalah dengan mendengarkan ceramah, tausiyah, khotbah. Ditambah lagi pahala yang dijanjikan Allah bagi yang hadir dalam sebuah majelis ilmu,

"Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali akan dinaungi oleh para Malaikat, diliputi rahmat dan akan turun kepada mereka ketenangan. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan mereka di hadapan para makhlukNya yang ada di sisiNya." (HR Muslim)

  • Buka bersama

Yang nggak kalah menyenangkan adalah saat buka bersama. Bersama keluarga atau teman atau tetangga. Sering banget kan kita makan sendiri-sendiri, sibuk dengan pekerjaan. Pas bisa menikmati hidangan bareng rasanya hidup jadi lebih berwarna penuh suka cita. Di masjid Al Ukhuwwah di perumahan kami, saat buka bersama adalah saat bergotong royong. Ibu-ibu menyiapkan sajian makanan kecil untuk pembuka, para donatur menyediakan makanan berbuka di masing-masing meja. Menjelang maghrib kami duduk mendengarkan ceramah. Tapi di masa pandemi begini sepertinya masjid Al Ukhuwwah belum bisa menyelenggarakan buka bersama. Jadi saya pasang foto kenangan buka bersama beberapa tahun lalu saja deh untuk menggambarkan keseruannya.

Kangen Bukber Dokpri
Kangen Bukber Dokpri

Membicarakan Ramadan nggak lengkap kalau nggak membicarakan tentang makanan. Salah satu khasnya Ramadan adalah hadirnya para penjual takjil. Seru melihat aneka jajanan yang dijual untuk makanan ringan sebagai menu membatalkan puasa ketika waktu berbuka tiba. "Takjil" berasal dari bahasa Arab: 'ajila yang artinya menyegerakan. Jadi makna takjil sebenarnya adalah menyegerakan berbuka puasa. Tetapi kita biasa mengenal takjil sebagai makanan kecil untuk berbuka puasa.

Tak mau ketinggalan, tetangga saya banyak yang berjualan hidangan takjil. Serunya menyaksikan mereka bahu membahu, mengumpulkan masakan menjadi satu. Bu Diana adalah pencetus ide: jualan bareng dan cari rezeki sama-sama. Baguslah jadi nggak perlu keluar perumahan untuk mencari hidangan buka puasa bagi yang lagi mager di dapurnya

Dipilih dipilih yang seger, yang manis, yang gurih buat buka puasa. Foto dari Bu Diana (FB Diana Dian) Pemilik Catering Mbak Dien
Dipilih dipilih yang seger, yang manis, yang gurih buat buka puasa. Foto dari Bu Diana (FB Diana Dian) Pemilik Catering Mbak Dien
  • Tayangan televisi khas Ramadan

Televisi kita juga ikut menyemarakkan Ramadan. Mulai dari iklan sirup dan sarung yang menjadi bahan diskusi dan lucu-lucuan para netizen menjelang Ramadan tiba, hingga acara televisi khusus saat Ramadan, terutama tayang saat waktu sahur dan berbuka.

Salah satu tayangan favorit khas Ramadan saya adalah sinetron religi Para Pencari Tuhan. Sinetron ini legend banget, hanya tayang di bulan Ramadan, sudah 14 tahun berjalan. Kisahnya sangat membumi, temanya setiap tahun berganti tetapi dialognya sarat makna dan kadang dibalut jenaka. Penontonnya bisa menangkap hikmah yang tersirat tanpa merasa digurui.

Bang Jack hanya hadir saat Ramadan Dokpri (memotret dari tayangan televisi)
Bang Jack hanya hadir saat Ramadan Dokpri (memotret dari tayangan televisi)

Duh Ramadan, memang benar-benar tak ada yang mampu menyamai. Pantas saja jika hadirnya selalu dirindukan dalam hati.

Dikisahkan bahwa para sahabat nabi di zaman dahulu, ketika Ramadan akan berlalu mereka selalu menangis tersedu-sedu. Membayangkan bulan penuh ampunan akan segera berlalu dari dekapan. Mungkin kualitas ibadah dan kecintaan saya kepada bulan Ramadan tak semulia yang dicontohkan para sahabat nabi. Tetapi saya akan selalu merindukan Ramadan, meski kerinduan itu hanya sebatas memandangnya sebagai bagian kecil dari umat yang ingin turut memakmurkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun