Indeks glikemik (IG) adalah angka yang menunjukkan tingkatan pangan menurut efeknya terhadap gula darah. Bahan pangan dikategorikan ber IG rendah jika memiliki nilai IG < 55, IG sedang jika angkanya mencapai 55 - 70 dan tinggi jika angkanya di atas 70.
Bahan pangan berindeks glikemik rendah membantu mengurangi risiko menderita diabetes. Maka gula kelapa dalam bentuk kristal adalah pilihan tepat sebagai penambah cita rasa manis, tanpa khawatir kena cukai pula Bro and Sist.
4. Bebas dari risiko mengonsumsi gula rafinasi
Pernah mendengar istilah gula rafinasi? gula rafinasi adalah gula mentah, gula yang diolah dari tebu alias gula pasir yang telah mengalami proses pemurnian untuk menghilangkan kadar molase. Gula pasir yang kristalnya sangat putih biasanya adalah gula yang telah mengalami proses rafinasi.Â
Mengonsumsi gula rafinasi dapat menyebabkan tubuh membutuhkan ekstra Vitamin B Kompleks, Kalsium dan Magnesium untuk mengolah gula rafinasi dalam tubuh sebab tingkat kemurniannya yang sangat tinggi.Â
Proses ini jika dibiarkan, dan ditambah kurangnya asupan Vitamin B Kompleks, Kalsium dan Magnesium dalam tubuh dapat membahayakan.
Untuk mengolah gula rafinasi dalam tubuh bisa saja vitamin B kompleks dari sistem saraf terpaksa diambil, Kalsium dan Magnesium dapat diambil paksa dari tulang dan gigi sehingga memicu terjadinya osteoporosis atau masalah kesehatan tulang dan gigi lainnya.
Maka mengonsumsi gula semut cenderung lebih aman sebab gula semut tidak mengalami proses rafinasi.
Gula jawa, gula semut alias Palm Sugar bisa diolah menjadi berbagai camilan. Cake sarang semut, karamel, brownies kering, cup cake, aneka kue kering berbahan palm sugar memiliki cita rasa yang sangat lezat.
Tak mengherankan jika palm cookies menjadi favorit varian rasa kue-kue kering natal dan lebaran.Â