Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Peran Ibu Rumah Tangga dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Negara

6 Juli 2019   13:19 Diperbarui: 6 Juli 2019   14:14 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Alokasi Anggaran Sesuai Pos Pengeluaran

Dokpri. Warga Negara yang Baik Taat Bayar Pajak
Dokpri. Warga Negara yang Baik Taat Bayar Pajak
Bangga memakai produk dalam negeri

Barang impor kian membanjiri pasar domestik. Tidak hanya barang-barang elektronik, bahkan sayur dan buah pun banyak yang hasil impor. Sebagai ibu rumah tangga saya berupaya semaksimal memanfaatkan produk dalam negeri, bukan berarti anti produk impor, tetapi selagi masih ada produk dalam negeri yang berkualitas dengan harga terjangkau lebih baik dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Dokpri: Cintai Produk Dalam Negeri
Dokpri: Cintai Produk Dalam Negeri
Menghemat konsumsi listrik dan energi

"Susah sekali menabung, pengeluaran hampir tak bisa ditekan" terkadang keluhan itu disampaikan ibu-ibu rumah tangga. Jika kita jeli, masih ada pos-pos yang bisa dihemat semaksimal mungkin. Konsumsi listrik bisa dihemat dengan menggunakan produk-produk elektronik hemat energi seperti menggunakan lampu dan televisi LED, mengurangi pemakaian rice cooker dan AC. Mengkonsumsi listrik secara bijak tidak hanya membantu menghemat anggaran rumah tangga, tetapi membantu menghemat suplai listrik secara nasional.

Penerapan perdagangan bebas dan ketidakpastian perekonomian global karena perang dagang AS-Tiongkok serta perkembangan perdagangan dunia global terus meningkat. Kondisi ini memberikan tekanan bagi stabilitas sistem keuangan Indonesia. Menurut paparan Bank Indonesia, risiko sistem keuangan Indonesia terjadi akibat adanya tiga kerentanan utama yaitu perlambatan pertumbuhan retail funding yang menjadi sumber dana utama bank, kondisi yang negatif di tengah saving investment gap pasar keuangan dan peningkatan kebutuhan pembiayaan eksternal korporasi yang berpotensi meningkatkan dampak dari volatilitas nilai tukar dan suku bunga global. (https://www.bi.go.id/id/perbankan/)

Menjaga stabilitas keuangan adalah cara bijak mengupayakan masa depan. Sebab menjalani kehidupan perlu direncanakan, diperjuangkan baru kemudian tawakal kepada Tuhan. Warga yang baik sudah sepatutnya berperan dalam membantu menjaga Stabilitas Sistem Keuangan negara. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki keadaan, kita bisa memulai dari sekarang, mengatur keuangan pribadi atau keuangan keluarga hingga berdampak kepada kestabilan keuangan negara dalam ruang lingkup jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun