Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Peran Ibu Rumah Tangga dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Negara

6 Juli 2019   13:19 Diperbarui: 6 Juli 2019   14:14 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Alokasi Anggaran Sesuai Pos Pengeluaran

Kestabilan dalam segala hal adalah kondisi impian manusia untuk merasa nyaman. Kestabilan sosial ekonomi negara pasti menumbuhkan rasa aman bagi warga negaranya. Keharmonisan rumah tangga, tentu membuat anggota keluarga merasa tenteram. Stabil artinya tidak mudah goyah, andai kondisi tiba-tiba berubah karena sesuatu dan lain hal, tidak akan terjadi chaos yang membahayakan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kestabilan, baik yang terwujud dalam suatu negara maupun keluarga sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan. Hidup memang tidak melulu masalah uang, namun bijak dalam mengelola keuangan berpengaruh terhadap kehidupan secara keseluruhan.

 Menjaga Kestabilan Keuangan Keluarga

Sebagai ibu rumah tangga adalah kewajiban saya mengelola keuangan secara bijak. Saya memiliki tips khusus dalam menjaga kestabilan keluarga. Tips yang saya sebut A-M-A-N ini membantu mengondisikan keuangan keluarga agar tidak mudah goyah meski ada pengeluaran tak terduga atau kejadian luar biasa.

Begini tips AMAN saya mengelola keuangan keluarga:

A-lokasikan Dana Sesuai Pos

Saya terbiasa membagi jatah uang bulanan dalam beberapa pos pengeluaran rutin yaitu: belanja bahan makanan dan membayar tagihan-tagihan (listrik, air, SPP , iuran RT dll) Setiap bulan saya selalu mencatat pengeluaran rata-rata dari masing-masing pos, sehingga anggaran disiapkan sesuai pengeluaran rata-rata. Jika setelah membayar tagihan masih ada sisa anggaran, maka kelebihan tersebut saya sisihkan sebagai dana cadangan. Jika terdapat kekurangan karena tagihan melebihi anggaran, saya mengambil dana cadangan untuk menutup kekurangan. Jadi, adanya kelebihan dana anggaran bukan berarti membuka pos baru untuk hura-hura, melainkan disimpan untuk keperluan tak terduga.

M-enyiapkan Dana Cadangan

Dana cadangan adalah dana yang ditujukan untuk membiayai pengeluaran tak terduga. Saya memilahnya menjadi dana cadangan sementara dan dana cadangan jangka panjang. Dana cadangan sementara ini berguna untuk menyediakan anggaran bagi pos pengeluaran tak terduga jangka pendek seperti misalnya sumbangan musibah kematian, hadiah atau angpau kondangan dan kekurangan anggaran untuk membayar tagihan listrik dan PDAM yang membengkak karena satu dan lain hal. Dana cadangan jangka panjang adalah dana untuk keperluan situasi tak terduga di masa depan, seperti besarnya biaya uang pangkal sekolah, kehilangan penghasilan secara tiba-tiba dan biaya renovasi rumah karena kerusakan.

Darimana asal sumber dana cadangan? Saya biasa menyimpan kelebihan anggaran per pos pengeluaran, kembalian uang belanja dan terkadang hasil penjualan barang bekas sebagai dana cadangan jangka pendek. Sedangkan dana cadangan jangka panjang bersumber dari simpanan berupa tabungan dan beberapa jenis investasi. Saya memilih investasi berupa emas, reksa dana dan SUKUK. 

Dokpri, Investasi, salah satu cara Menyiapkan Dana Cadangan
Dokpri, Investasi, salah satu cara Menyiapkan Dana Cadangan
Selain ketiga jenis investasi tersebut saya juga pernah memanfaatkan dana cadangan dari hasil penjualan barang-barang elektronik hadiah lomba ketika suami pernah ter-PHK dan selama beberapa bulan kami kehilangan penghasilan tetap. Jadi, dana cadangan tak melulu berupa uang, melainkan bisa berupa  barang berharga yang bernilai ekonomis dan mudah dijual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun