Mohon tunggu...
David Setiawan
David Setiawan Mohon Tunggu... profesional -

I am a Brand & Business Consultant at CREAinc integrated business solution. My Passion is Marketing Strategic, Branding, Movie, Music, and blogging.

Selanjutnya

Tutup

Money

Talented? Not a Guarantee.. Character that Win the Market

26 Februari 2014   02:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pasti tahu yang namanya Ajang Pencarian Bakat (Idol, X-Factor, The Voice, Got Talent, dll) masih diminati banyak orang di seluruh dunia, baik para peserta maupun para pemirsa di rumah. Entah mengapa, acara yang menjanjikan sebuah mimpi menjadi seorang bintang sangat digemari oleh para target marketnya. Banyak cerita memang yang dulunya biasa-biasa saja, tetapi karena memenangkan Ajang Pencarian Bakat, tiba-tiba namanya melejit dan semua orang mengidolakannya.

Sebut saja Kelly Klarkson, Carrie Underwood, Clay Aiken, dan sejumlah nama besar lainnya yang merupakan hasil dari pencarian bakat American Idol. Belum lagi nama-nama besar lainnya yang ‘dilahirkan‘ oleh para talent hunter seperti Simon Cowell, Randy Jackson, Blake Shelton, dll. Yang pasti, masih banyak orang yang hendak mewujudkan impiannya melalui Ajang Pencarian Bakat. Tetapi tidak jarang pula, ada nama-nama yang tiba-tiba mencuat luar biasa karena Ajang Pencarian Bakat, namun setelah itu… seperti tidak pernah terdengar.. apalagi kita bicara tentang Indonesia..

Banyak dari jebolan Indonesian Idol yang ternyata tidak selalu eksis ketika mereka berhadapan dengan ’dunia sesungguhnya’ yaitu ketika berhadapan langsung dengan market yang ada.. Sebut saja nama-nama seperti Joy Tobing, Delon, Michael, dll yang rasa-rasanya tidak pernah lagi orang mengelu-elukan nama mereka seperti ketika mereka ’bertempur’ di Indonesian Idol pertama. Hanya Judikayang saat ini memiliki market yang bagus, karena single-nya diterima oleh market. Lalu apa yang terjadi sebenarnya?

1. It’s more than CONTENT, it’s CHARACTER

Content is the KING, itulah differensiasi yang sesungguhnya.. Saya sangat menyetujuinya.. Tetapi ketika Content sudah tidak lagi berbicara banyak.. orang akan mencari CHARACTER.. Karena CHARACTER lah yang menjadikan orang benar-benar berbeda, memiliki ciri khas yang tidak ada duanya..

Terkadang bicara tentang content, apalagi dalam pencarian bakat, orang tidak terlalu bisa menilai secara objektif. Apakah suara Joy Tobing lebih bagus secara content dibandingkan dengan Delon? Belum tentu, sangat tergantung dari siapa yang menilai.Namun apakah CHARACTER suara Joy Tobing berbeda dengan Delon? Itu pasti!!

2. More than a Battle, It’s a CHAMPIONSHIP

Tidak jarang orang menilai bahwa ketika seseorang memenangkan sebuah Ajang Pencarian Bakat, maka orang tersebut mendapatkan kesuksesan. Hadiah ratusan juta plus rumah dll, memang sangat berkilau, apalagi untuk orang-orang yang memang biasa-biasa saja hidupnya.. Tetapi, mengapa banyak juga yang setelah memenangkan Ajang tersebut kemudian menghilang?

Ajang Pencarian Bakat hanyalah sebuah Battle (pertempuran) dibandingkan dengan Championship (Kejuaraan), yang artinya dalam sebuah Championshipterdiri dari banyak Battle. Idol, the Voice, Got Talent, hanyalah salah satu Battle-nya,namun Championship nya adalah kehidupan profesional itu sendiri, bagaimana membangun sebuah CHARACTER yang kuat.

3. The Real Achievement is WINNING THE MARKET

Saya mengamati bagaimana Simon Cowell sangat sering melihat penonton dalam The-X Factor USA, karena Simon harus melihat bagaimana para penonton, yang adalah pendukung yang sesungguhnya, yang menentukan apakah pemenang X-Factor akan berhasil di pasar musik, alias albumnya terjual, music videonya ditonton banyak orang via YouTube, dll

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun