Mohon tunggu...
Davi Massie
Davi Massie Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan dan Blogger

If opportunity doesn’t knock, then build a door.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Antara Aku, Rey, dan Musik

3 Maret 2020   15:15 Diperbarui: 3 Maret 2020   15:51 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi/doc: Keepo.me

Namun lidahnya membeku tanpa kata-kata,

Nanar pandangannya menatap sekeliling,

Hanya ada aku, Ibu Rey dan para sahabat,

Tak ada lagi suara lantangnya tentang asa-nya,

Tak ada lagi suara lantangnya tentang impian-nya,

Tak terdengar lagi suara Rey ditempat itu,...karena saat itu Rey bukan Rey...bukan lagi Rey...takdir telah merampas semua itu.

Dalam asa Rey yang terpuruk diranjang rumah sakit, terngiang perkataanku saat itu...

"Rey..."

"Bukankah hidup hanya sekali?"

"Bukankah Matahari akan tetap terbit di ufuk timur meskipun langit runtuh,"

"Bukankah gemuruh guntur akan berhenti ketika hujan mulai reda,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun