Mohon tunggu...
Duwi Rachmanita
Duwi Rachmanita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru TK DWP Jedongcangkring Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Stik Ice Cream

23 November 2022   10:44 Diperbarui: 23 November 2022   11:01 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar yang menempati kedudukan sebagai golden age dan sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang selanjutnya. Periode tersebut merupakan periode kondusif untuk menumbuh kembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan spiritual.

Kognitif atau intelektual adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan atau daya untuk menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar. Kognitif dapat diartikan sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar, kreatifitas atau daya cipta, kemampuan berbahasa serta daya ingat. Gabungan antara kematangan anak dengan pengaruh lingkungan disebut kognisi. Dalam kognisi anak dapat menyelesaikan  masalah lingkungan sendiri.

Piaget (2005) menyatakan bahwa semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama yaitu melalui empat tahapan: sensori-motor (usia 0-2 tahun), pra operasional (usia 2-7 tahun), operasional konkret (usia 7-11 tahun), dan operasional formal untuk usia 11 tahun ke atas. Tahap perkembangan kognitif anak Taman Kanak-Kanak berada pada tahap pra operasional. Perkembangan kognitif pada anak usia Taman Kanak-kanak dalam pembelajaran dapat melalui kegiatan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan, membilang, membandingkan, mengurutkan mengenal operasi bilangan, menghitung mundur, dan lain-lain.

Pengenalan konsep bilangan dan lambang bilangan sangat penting dikuasai oleh anak, sebab akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep matematika selanjutnya di jenjang pendidikan berikutnya. Sedangkan bilangan sendiri merupakan suatu objek matematika yang sifatnya abstrak dan termasuk ke dalam unsur yang tidak didefinisikan. Untuk menyatakan suatu bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka.

Dalam pengenalan konsep bilangan dan lambang bilangan kepada anak, diperlukan cara dan stimulasi yang tepat dan menyenangkan. Salah satunya adalah melalui kegiatan bermain. Sebab pada prinsipnya pembelajaran di Taman Kanak-Kanak tidak terlepas dari kegiatan bermain yang menyenangkan. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak harus menerapkan esensi bermain. Esensi bermain meliputi perasaan menyenangkan, merdeka, bebas, memilih, dan merangsang anak terlibat aktif. Melalui kegiatan bermain, diharapkan pengenalan konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak tidak monoton, tidak hanya menggunakan model pembelajaran yang klasikal melainkan guru dapat memasukkan unsur edukatif dalam permainan tersebut. Sehingga, secara tidak sadar anak telah belajar berbagai hal.

Fungsi dan pemanfaatan media pengajaran/sumber belajar anak menurut Criticos (dalam Sadimandkk, 1986) tentang fungsi dan manfaat sumber belajar atau media, diantaranya : 1) Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkret dan langsung. 2) Upaya memperluas wawasan anak melalui media sumber belajar. 3) Memberikan informasi yang akurat dan terbaru. 4) Memotivasi anak untuk belajar selalu menjadi fokus perhatian guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran. 5) Mengembangkan kemampuan berfikir secara kritis dan positif.

Media stik eskrim adalah permainan yang menarik bagi anak karena pada dasarnya anak-anak menyukai berbagai macam bentuk,dan warna diantaranya bentuk panjang dan warna yang menarik. Dengan bermain stik eskrim anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menghitung jumlah stik eskrim sesuai angka yang dimaksud. Dengan menggunakan stik eskrim dapat menyalurkan rangsangan berfikir, perhatian serta minat dalam belajar matematika bagi anak.

Anak akan belajar banyak hal, warna, bentuk, ukuran. Pengetahuan yang di peroleh dari cara ini biasanya mengesankan bagi anak di bandingkan yang di hafalkan, anak dapat belajar konsep dasar berhitung. Jadi alat peraga atau media yang digunakan diusahakan dalam bentuk nyata yang  dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkret dan langsung bagi anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun