Mohon tunggu...
Duta Aulia
Duta Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - Pekerja.

Mata dua mulut satu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Ratu Gosip

14 Maret 2021   08:59 Diperbarui: 14 Maret 2021   09:57 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi -  (Instagram/Demaskvn) 

Pertikaian kembali terjadi. Malam itu, sepasang suami istri (pasutri) yang sudah menikah cukup lama kembali bertengkar. Suara pertengkaran yang terdengar hingga rumah tentangga ini sering mencuri perhatian warga setempat.

Mereka (para tentangga) cenderung lebih senang untuk mengeluarkan celetukan dikala sepasang suami istri tersebut sedang bertikai.

"Mulai lagi tuhhh," kata salah seorang warga.

"Yahhh piring pecah lagi deh," ujar warga lainnya.

"Paling bentar lagi pintu dibanting," celetuk warga yang kediamannya mepet rumah pasutri tersebut.

Sebenarnya, bukan baru pertama kali aku mendengar pasutri ini berselisih paham. Semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga sekarang lulus kuliah, suara dari pertengkaran tersebut sudah tidak asing lagi di telingaku.

Kalau lagi tidak ada kerjaan, imajinasiku menggambarkan pertengkaran tersebut nampak seperti sepasang anak kecil saja. Yang biasanya tidak mau kalah berdebat dengan teman sebayanya entah itu ketika main petak umpet, kelereng, atau saat dituduh bermain enggak aci (curang).

Namun sekarang, pikiranku kembali menerka-nerka penyebab pertengkaran tersebut bisa terjadi. "Mungkin saja pertengkaran didasari karena faktor ekonomi, kan banyak orang bertengkar karena duit," kataku.

Tapi, ahhh rasanya bukan karena itu. Toh mereka hidupnya mapan punya rumah sendiri, mobil, motor 2, kontrakan, anaknya juga kuliah di jurusan yang mahal.  

"Atau mungkin karena sang suami selingkuh?" ungkapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun