Mohon tunggu...
Duta Aulia
Duta Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - Pekerja.

Mata dua mulut satu.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Cureng, Pesawat Asing yang Pernah Diikat oleh Indonesia

20 Juni 2019   16:56 Diperbarui: 20 Juni 2019   17:08 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Cureng (Asip Dispen AU Ditebitkan Harian Kompas, 25 Agustus 2017)

Meskipun telah diperbaiki, pesawat tersebut baru diuji coba pada 27 Oktober 1945 pukul 10.00 WIB oleh Agustinis Adisutjipto yang didampingi Rudjito. Menariknya, momen spesial tersebut bisa dikatakan merupakan penerbangan militer pertama Indonesia.

Ketika diterbangkan, pesawat tersebut memiliki wing penerbang yakni, Groot Militaire Brevet. Tak hanya hanya itu, untuk menambah semangat nasionalisme, pesawat tersebut dicat kembali dengan warna Merah Putih.

Eksistensi pesawat produksi Jepang tersebut, tak hanya sampai di situ. Pascaperbaikan dan uji coba untuk penerbangan pertamanya, pesawat tersebut juga berkontribusi untuk melawan agresi Belanda tahun 1945-1947.

Ketika misi besar tersebut, pesawat militer pertama RI itu awalnya hanya digunakan untuk latihan terbang para penerbang di AURI. Namun, karena keterbatasan armada pesawat tempur dan untuk melawan agresi militer Belanda, pesawat tersebut sengaja mengalami 'penyesuaian' untuk dapat menjadi pesawat tempur.

Uniknya, di bagian tempat duduk belakang yang biasanya ditempati oleh instruktur, diubah dengan dipasang senapan mesin. Tak hanya ditambah dengan senapan mesin, dari artikel yang dikutip Harian Kompas edisi 29 Juli 1975, pesawat tersebut juga dipasangi bom.

Mungkin yang terlintas di benak kita, pemasangan bom di pesawat tersebut akan menggunakan teknologi canggih atau apapun agar terlihat rapih dan aman. Namun bom yang dipasangkan di pesawat Cureng hanya diikat dengan tali dan digantungkan di sayap kiri dan kanan. Bom yang terbalut di pasawat tersebut juga memiliki berat masing-masing sebesar 50kg.

Kreatifitas masyarakat Indonesia rasanya patut diacungkan jempol. Pasalnya, untuk menjatuhkan bom tersebut dari udara, pesawat sudah dipasangi oleh "handel kayu".

Patut dibanggakan, cara tersebut ternyata cukup berguna dalam mensukseskan misi penyerangan tersebut.

Jika kalian penasaran untuk melihat bentuk asli dari pesawat tersebut. Kalian bisa kunjungi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Pangkalan Udara Adi Sutjipto Yogyakarta.

Sumber: Harian Kompas 1975, 1990, dan 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun