Mohon tunggu...
Humaniora

Mitos vs Fakta Bedong Bayi

3 Oktober 2017   19:50 Diperbarui: 3 Oktober 2017   19:56 1908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di daerah Jawa mungkin sebuah mitos banyak dipercaya sebagian besar masyarakat. Berawal dari sebuah kepercayaan tersebut, mitos tersebut memang bisa saja terjadi. Salah satu yang menjadi pertanyaan antara mitos atau fakta adalah bedong bayi yang kencang agar kaki bayi nantinya tidak berbentuk O.

Bayi setelah lahir hingga usianya mencapai beberapa bulan pasti akan di bedong. Tujuan dari bedong tersebut adalah karena bayi semula berada dalam rahim ibu yang hangat, dan setelah keluar bedong tersebut akan membuat bayi tetap merasa hangat. Karena bayi yang baru lahir tentu saja masih belum terbentuk dengan sempurna.

Bagi sebagian masyarakat bedong juga bermanfaat untuk meluruskan kaki bayi yang jika tidak di bedong di tekuk membentuk kaki katak. Sebenarnya hal ini termasuk mitos yang sangat dipercayai oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan banyak para ibu - ibu yang membedong bayinya dengan kencang karena takut jika kaki sang anak akan membentuk O nantinya.

Faktanya membedong bayi dengan kencang akan mengakibatkan anak mengalami Hip Displasia.Apa itu ?

Menurut www.ayahbunda.com Hip Displasiagangguan yang terjadi karena tulang panjang (femur)  kaki lepas dari lengkung tulang panggul (acetabulum).  Kita tahu bahwa bayi masih memiliki tulang yang rawan karena pertumbuhan masih belum begitu sempurna, jika di bedong terlalu kuat tentu saja akan mengakibatkan tulang sang bayi akan dengan mudah mengalami Hip Displasia.Orang tua tidak perlu takut jika kaki bayi nantinya akan berbentuk O. Karena nantinya kaki bayi akan lurus dengan sendirinya. 

Selain itu, bedong yang terlalu kuat akan menghambat gerak motorik sang bayi dalam perkembangannya yaitu mulai menggerak - gerakan jari - jari tangannya. Proses perkembangan motorik awal sang bayi ini sangat penting untuk melemaskan otot - otot sang bayi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun