Mohon tunggu...
Duri Saripati Natasha
Duri Saripati Natasha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Equanimity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Kerjasama ASEAN-Australia dalam Bidan Keamanan Melalui Pendekatan Geopolitik

26 April 2021   12:05 Diperbarui: 26 April 2021   12:10 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah berakhirnya Perang Dingin, sistem politik negara-negara dunia dimulai dari bipolar hingga multipolar. Kali ini, semua wilayah di dunia bersaing untuk meningkatkan dan memperluas kekuatannya. Masing-masing wilayah memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda-beda dari wilayah lain sehingga tercipta interaksi dan hubungan diplomatik yang lebih rumit antar negara dibandingkan pada masa Perang Dingin.

Australia terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Australia. Letak geografis Australia juga dekat dengan negara-negara Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara atau (ASEAN).Asia Tenggara, yang telah mengalami dekolonisasi sejak Perang Dunia II, merupakan kawasan dengan potensi yang luar biasa. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN didirikan pada tahun 1967 dengan mengadopsi Deklarasi Bangkok. Asia Tenggara dan sekitarnya relatif efektif dalam membangun stabilitas. Disamping urusan internal, ASEAN juga berupaya meningkatkan kehadirannya sebagai sebuah negara. ASEAN segera mencakup kawasan dan negara yang menjadi kunci kerjasama dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruh kawasan. Salah satu negara yang bekerjasama dengan ASEAN tidak lain adalah Australia, tetangga selatan mereka sendiri.

Hubungan ASEAN-Australia dimulai hingga sekarang setelah 1974. Kerjasama yang harmonis juga bukan merupakan kemitraan yang berwarna antara keduanya. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya telah menunjukkan komitmen yang tumbuh untuk memperkuat hubungan kerja sama mereka. Hubungan ASEAN-Australia telah diperjuangkan oleh pengumuman 2010 pemerintahan Obama tentang strategi 'penting' (kembali) terhadap Asia. Ini adalah strategi yang oleh banyak sekutu AS di kawasan Asia dianggap Washington terlalu sibuk dengan Timur Tengah, sehingga mengorbankan partisipasi AS di kawasan tersebut. Asia dan Perdamaian.

Australia menilai karena kedekatan geografis atau takdirnya saja, ASEAN tidak lagi menjadi mitra, melainkan jauh dari itu. Sebagai mitra regional, Australia memandang ASEAN. ASEAN juga sejahtera secara ekonomi bagi Australia, selain dipandang strategis dari sudut pandang geopolitik. Misalnya, pada 2012 dan 2013, Australia memiliki 14,8 persen dari total perdagangan dengan ASEAN (sebagai entitas tunggal), yang berarti hanya berada di urutan kedua setelah China (21,1 persen) dan di bawah Jepang (11,2 persen) dan jauh di belakang Jepang (11,2 persen). ) (8,7 persen).

Dari definisi di atas, antusiasme Australia terhadap ASEAN dapat dilihat secara eksklusif karena masalah geopolitik dan ekonomi. Hasil dari interaksi ini kemudian timbul kueri. Sisi mana yang lebih menguntungkan dan apakah ASEAN juga mendapat manfaat dari kerja sama kedua pihak karena Australia menguntungkan dan artikel ini akan membahas topik ini dan mencoba menjawabnya.

Hubungan ASEAN dan Australia dalam konteks geopolitik bersifat deterministik karena berkaitan erat dengan kondisi fisik. Baik Australia maupun ASEAN tidak dapat memilih lokasi geografis mereka, sehingga mereka harus make-do, menemukan cara untuk memaksimalkan potensi yang ada pada aspek geografis mereka. 

Australia dijuluki sebagai hegemonic power di kawasan Pasifik (Berteau, Green, & Cooper, 2014). Berbagai pengaruh telah Australia berikan kepada Pasifik. Jika ditinjau dari segi geografis, Posisi tersebut baik dari segi laut dan udara dapat menghubungkan perdagangan vital dan mitra pertahanan yang ada di Amerika Utara dan Asia Timur Laut (Wallis, 2014, p. 161). Untuk mengoptimalkan kepentingan keamanan Australia, maka melalui Buku Putih Keamanan Australia yang dikeluarkan pada tahun 2016 menjelaskan tujuan Australia selain mempertahankan keamanan dalam negeri, Australia memiliki capaian yakni "kawasan terdekat yang aman meliputi Asia Tenggara dan Pasifik Selatan" (Australian Government:Defence White Paper, 2016, p. 17).

Kerja sama kemitraan ASEAN-Australia secara formal dimulai pada tahun 1974. Pedoman kerja sama dimaksud adalah Plan of Action to Implement the ASEAN-Australia Strategic Partnership 2015-2019. Di bidang politik dan keamanan, ASEAN dan Australia semakin berkomitmen dalam menanggulangi terorisme dan ektremisme dengan ditandatanganinya MoU between ASEAN and Australia on Cooperation to Counter International Terrorism.

Disepakatinya Plan of Action (PoA) pada KTT peringatan 40 tahun yang menandai kerjasama  ASEAN-Australia  pada Myanmar,  November  2014.  PoA tersebut  mengandung poin-poin kerjasama  di beberapa  bidang  strategis  yang  rencananya akan  dilakukan  pada jangka waktu lima  tahun, terhitung  dari 2015  sampai  2019. Salah satunya  dalam  bidang ekonomi. Dalam  poin  tersebut  yang akan  dibahas adalah  mengenai  kerjasama AANZFTA (ASEAN-AustraliaNew  Zealand  Free  Trade  Agreement)  (Pramanta  et  al.,  2019).  Melihat dari hubungan yang sudah dibangun sejak lama, tetapi juga sudah banyak kerjasama yang dilakukan  Australia  dengan  ASEAN.  Tidak  hanya  kerjasama  AANZFTA,  juga ada  beberapa  kerjasama  yang  dilakukan  oleh  Australia  dan  ASEAN,  seperti Regional Comprehensive Economic Partnership, ASEAN-Australia  Development  Cooperation Programme. ASEAN dan Australia memiliki sejarah yang cukup panjang dalam hal kerjasama. Untuk kedua belah pihak. Australia membutuhkannya karena Asia Tenggara adalah kawasan penting untuk banyak kepentingan nasiona Australia. Tetapi, hubungan ASEAN-Australia tidak terlepas pada sifat geopolitik. Faktor-faktor geopolitik menjadi penentu dalam kemitraan strategis antara kedua pihak yang dimana Australialah yang relatif lebih diuntungkan dalam hubungan ini. 

Australia membutuhkan ASEAN karena ASEAN adalah partner strategis dalam geopolitik. ASEAN merupakan sebuah benteng geografis dalam hal pertahanan, dikarenakan ancaman apapun yang datang dari Asia, harus melewati Asia Tenggara terlebih dahulu sebelum mencapai ke Australia. Pemerintah Australia juga berinisiatif untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang pertahanan militer dan keamanan dengan negara-negara ASEAN, terutama Indonesia, karena sifatnya yang sangat strategis dalam pertahanan secara geografis. Kawasan Asia Tenggara juga berfungsi sebagai sebuah pijakan pertama Australia menuju Asia. ASEAN telah berhasil membangun sebuah pengaruh besar di kawasan Asia Tenggara, sehingga kawasan tersebut dianggap sebagai kawasan yang strategis, terutama untuk kawasan-kawasan lain di Asia, seperti Asia Timur maupun Selatan. Dapat dikatakan bahwa kehadiran Australia di Asia Tenggara tidak begitu menguntungkan bagi ASEAN itu sendiri. 

Keuntungan yang diperoleh Australia dari ASEAN melalui kerjasama dalam bidang pertahanan relatif lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh melalui kerjasama ekonomi. Di sisi lain, ASEAN memperoleh keuntungan yang lebih kecil daripada Australia berkaitan dengan kerjasama dalam kedua bidang tersebut. Namun bagi ASEAN, kerjasama dalam kedua bidang ini merupakan kerjasama yang bersifat strategis, dengan Australia sebagai mitra strategisnya. ASEAN harus menjaga relasi dengan Australia untuk kepentingan strategis guna mencegah gejolak-gejolak politik di kawasan Asia Tenggara yang tidak perlu dan dapat dihindarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun