Mohon tunggu...
Liese Alfha
Liese Alfha Mohon Tunggu... Dokter - ❤

Bermanfaat bagi sesama Menjadi yang terbaik untuk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerber-Luka (Bagian 1)

3 April 2018   11:54 Diperbarui: 3 April 2018   11:58 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAB I

Bila rindu ini ibarat halau mentua saja

Tiada kan rona meretas

mengalir dari muara mataku

Aku duduk menghadap jendela di ujung kursi perpustakaan. Atlas Anatomi Sobotta yang sedari tadi ku pegang, hanya dibolak balik tanpa minat. Hujan selalu bisa mengalihkan duniaku. Kaca jendela basah oleh titik-titik air hujan yang turun dari selepas dzuhur. Aku menatap kosong ke arah luar jendela. Suasana selepas hujan membuat rindu dalam hatiku membuncah. Rasanya aku ingin menangis. Sebelum air mata jatuh, handphone di atas meja bergetar.

"Ya, Mir?" aku mengangkat panggilan telpon Almira, teman seangkatanku.

"Dosen udah mau masuk, Nin." Suara Almira setengah panik dari seberang.

Buru-buru aku memasukkan semua buku dan peralatan tulis ke ransel biru ku. Keluar sesegera mungkin dari perpustakaan menuju tangga turun. Dosen anatomi satu itu tidak mentolerir keterlambatan. Hampir bersamaan tiba ke pintu masuk, dr. Azhar melirik tajam ke arahku.

"Permisi, dok. Maaf" aku mengambil satu langkah lebih cepat masuk langsung menuju ke kursi yang sudah disiapkan Almira.

"hampir saja." Bisik Almira setengah tersenyum.

"bisa mampus aku disuruh duduk di sampingnya kalo sampai terlambat satu detik saja tadi." Kataku masih ngos-ngosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun