Mohon tunggu...
Tia Marty
Tia Marty Mohon Tunggu... Freelance-Blogger-Writer -

Freelance writer|Backpeker|Blogger |owner Zahira Hijab Store

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi Yakin Lebih Baik Lagi

9 Februari 2018   08:50 Diperbarui: 9 Februari 2018   14:30 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngomongin pertumbuhan ekonomi memang berat ya? Tapi, bagaimanapun kita harus aware terhadap permasalah yang satu ini, karena pertumbuhan ekonomi yang baik dan diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional akan membuat Indonesia lebih baik lagi, pastinya harus dilakukan secara berkesinambungan.  

Inilah beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu : Sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi, modal dan budaya, semua harus berkolaborasi agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang labih baik lagi. 

Nah, belakangan ini kita mendapatkan angin segar, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BPPN, Bambang Brodjonegoro yang mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi global saat ini  mulai membaik sejak tahun 2017, tetapi lajunya masih di bawah tingkat pertumbuhan sebelum krisis finansial global pada tahun 2008.

Hal itu ternyata disebabkan oleh beberapa hal,  yaitu karena proses pemulihan pertumbuhan ekonomi yang mendapatkan momentum pada 2016 itu dibarengi dengan ketidakpastian yang kian kompleks. Sehingga Indonesia menghadapi tantangan yang semakin kompleks untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Nah, saat itu sumber-sumber pertumbuhan global berjalan lambat. 

Dan, proses Perekonomian domestik menghadapi berbagai persoalan struktural. Diantaranya adalah perekonomian yang masih berbasis komoditas. Padahal transformasi struktural menjadi negara industri harus dilakukan cepat. Akibatnya perekonomian Indonesia belum efektif dan produktif, untuk itulah Bappenas melakukan hal  dengan beberapa asumsi, yaitu :

1. Investasi tumbuh rata-rata 5,5 % pertahun.

2. Tidak ada peningkatan efisiensi pasar tenaga kerja.

3. Tidak ada reformasi di dunia pendidikan.

Dan, ternyata di  Indonesia sendiri butuh rata-rata di atas 6 % per tahun untuk menjawab semua tantangan  kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di Indonesia. Sementara itu tantangan semakin kompleks dengan adanya 3 tantangan baru, yaitu :

1. Ketidakpastian kebijakan moneter negara maju.

Kebijakan moneter negara maju akan langsung pengaruhi sistem keuangan dunia.  Untuk  negara berkembang seperti Indonesia, pastinya memiliki pengaruh yaitu tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik semakin naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun