Mohon tunggu...
Dunia Saham
Dunia Saham Mohon Tunggu... Ahli Gizi - www.duniasaham.com

Website edukasi dan analisa saham Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam dunia investasi saham Mempunyai latar belakangan pendidikan Manajemen Keuangan dan Perencanaan Keuangan, sehingga percaya bahwa strategi investasi bergantung pada kondisi masing-masing investor untuk dapat mencapai tujuan keuangannya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pelabuhan Patimban dan Efek ke Bisnis Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)

26 Agustus 2019   11:30 Diperbarui: 26 Agustus 2019   11:32 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) merupakan perusahaan yang menyediakan jasa terminal bagi arus pengiriman mobil dengan wilayah operasional di Tanjung Priok. Secara bisnis IPCC sangat menarik karena industri kendaraan banyak berlokasi di sekitar Jakarta, sehingga mau tidak mau tentu harus melewati pelabuhan Tanjung Priok untuk pengiriman.

Namun dalam waktu dekat Tanjung Priok bukan satu-satunya pelabuhan yang berada dekat area industri. Pelabuhan Patimban di Subang yang dalam proses pembangunan direncanakan akan mulai beroperasi di tahun 2020. Lokasi pelabuhan yang juga cukup dekat dengan industri kendaraan tentu bisa menjadikan Patimban alternatif untuk melakukan pengiriman kendaraan.

Lalu bagaimana efek Patimban terhadap bisnis IPCC?

Ada beberapa efek yang mungkin terjadi, baik positif maupun negatif. Pertama, bisa saja IPCC ikut menjadi bagian dalam mengelola Patimban. 

Hal ini mungkin saja karena IPCC sudah mempunyai pengalaman dalam mengelola terminal kendaraan, sehingga diharapkan bisa mengelola Patimban dengan baik. Efek bagi IPCC juga positif karena bisa mengatur pengelolaan agar kedua pelabuhan ini tidak berebut pangsa pasar, tapi justru dapat saling melengkapi.

Dari beberapa berita yang beredar, pemerintah tampaknya ingin menyerahkan pengelolaan Patimban pada swasta. Sehingga opsi yang mungkin adalah IPCC ikut bekerja sama dengan pihak swasta, sehingga bukan dalam bentuk pengelolaan penuh.

Apabila IPCC tidak ikut mengelola Patimban, maka bisa saja Patimban mengambil pangsa pasar IPCC atau bisa juga kedua pelabuhan ini akan mendapat pangsa pasar masing-masing karena tingginya permintaan pasar.

Untuk melihat peluang yang mungkin terjadi, kita perlu tahu dulu informasi mengenai pelabuhan Patimban. Pertama, kita lihat dari lokasi dulu

Secara lokasi Patimban lebih dekat dengan industri yang berada di sekitar Karawang. Sementara untuk industri di daerah CIkarang lebih dekat ke Priok. Jadi secara lokasi, memang ada kemungkinan beberapa pabrikan memilih Patimban bila dilihat dari pertimbangan jarak dan lokasi.

Berikutnya dari sisi kapasitas. IPCC saat ini mempunyai 34 hektar lahan dengan kapasitas 780.000 per tahun dan telah terpakai 521.000. Perusahaan berencana memperluas lahan menjadi 89 hektar di tahun 2022 untuk dapat menampung 2,1 juta unit kendaraan. 

Sementara itu, Patimban direncanakan mempunyai kapasitas 600.000 kendaraan per tahun. Dengan demikian, total kapasitas Priok dan Patimban dalam jangka pendek adalah sebesar 1,3-1,4 juta kendaraan. Dari sisi demand, tentu penggunaan terminal kendaraan dipengaruhi dari jumlah produki mobil di Indonesia dan juga angka impor mobil. Semakin besar tentu semakin tinggi pula kebutuhan akan terminal kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun