Mohon tunggu...
Dunia Saham
Dunia Saham Mohon Tunggu... Ahli Gizi - www.duniasaham.com

Website edukasi dan analisa saham Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam dunia investasi saham Mempunyai latar belakangan pendidikan Manajemen Keuangan dan Perencanaan Keuangan, sehingga percaya bahwa strategi investasi bergantung pada kondisi masing-masing investor untuk dapat mencapai tujuan keuangannya

Selanjutnya

Tutup

Money

Investor Saham Dilarang Cut Loss?

8 Agustus 2019   20:18 Diperbarui: 8 Agustus 2019   20:28 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ada yang bilang bahwa cut loss itu hanya untuk trader. Investor yang fokusnya jangka panjang seharusnya tidak cut loss. Namun sebenarnya investor boleh saja melakukan cut loss. Yang penting alasannya masuk akal atau tidak.

Apa alasan yang masuk akal? Yang utama tentu kalau kinerja perusahaan sudah menurun dan harganya mahal. Kinerja yang menurun saja belum tentu membuat investor perlu untuk cut loss, karena bisa saja hanya bersifat sementara. Di periode atau tahun depan, bisa saja kinerja perusahaan kembali membaik.

Sementara untuk cut loss di harga mahal harusnya bisa dihindari kalau investor membeli di harga yang murah dengan memperhitungkan margin of safety. Tapi namanya prediksi tentu bisa saja meleset. Laba atau kondisi perusahaan bisa saja tiba-tiba berubah sehingga harga yang sebelumnya dianggap murah, bisa berubah menjadi mahal.

Ada juga alasan lain di luar faktor emiten, yaitu money management. Bisa saja anda memerlukan dana untuk kebutuhan lain lalu terpaksa melakukan cut loss, meski sebenarnya secara valuasi anda masih belum ingin melakukan penjualan. Untuk mengatasi hal ini anda perlu melakukan money management dengan disiplin dan hati-hati. Atur keuangan anda agar dana yang digunakan untuk investasi adalah dana menganggur.

Alasan yang Salah untuk Cut Loss

Lalu apa alasan yang salah untuk cut loss? Sebenarnya anda pasti sering menjumpai kondisi seperti ini, baik dari anda sendiri atau investor lain.

Pertama, cut loss karena keramaian pasar. Nah ini banyak contohnya di tengah kondisi pasar yang sedang diterpa pesimisme seperti sekarang ini. Banyak pandangan, rumor, atau juga pernyataan-pernyataan tentang trader war, perlambatan ekonomi, pelemahan harga komoditas dan sebagainya yang membuat investor jadi ragu dengan prospek perusahaan.

Bukan berarti faktor-faktor di atas tidak perlu diperhatikan sama sekali, tapi perhatikan dengan batas yang normal. Jangan menjadi cemas berlebihan karena pasar sedang cemas. Anda harus bisa membuat penilaian sendiri dan disiplin berinvestasi sesuai dengan analisa tersebut. 

Kedua, ragu dengan analisanya sendiri. Yang namanya saham kalau lagi turun, pasti berita yang beredar adalah berita pesimis. Investor yang sudah melakukan analisa bisa jadi ragu dan mengikuti analisa atau pandangan orang lain yang sudah pesimis itu. Akibatnya investor jadi ikut-ikutan cut loss.

Ketiga, ada investor yang cut loss karena tidak tahan melihat sahamnya minus banyak. Ini akibatnya kalau investor terlalu sering melihat portofolionya. Hal ini sebenarnya faktor psikologis saja, anda harus terbiasa untuk menganggap investasi saham sebagai investasi jangka panjang. Dengan demikian, anda tidak terlalu penasaran dengan pergerakan harga hari ini.

Saham yang sedang minus pun tidak terlalu mengganggu pikiran anda karena anda tahu bahwa anda masih mempunyai banyak waktu untuk membiarkan saham anda kembali pulih ke harga wajarnya. 

Lalu ada juga investor yang ingin cut loss karena mau membeli saham di harga murah. Nah ini juga mungkin kurang tepat, karena kalau investor tidak yakin dengan analisanya sebelumnya, bagaimana bisa ia memastikan kalau dia bisa tepat melakukan pembelian berikutnya? Bisa saja lebih baik menunggu sahamnya naik daripada merealisasikan kerugian dan mengejar keuntungan di saham berikutnya.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun