Mohon tunggu...
Anggraini Lubis
Anggraini Lubis Mohon Tunggu... -

belajar ngeblog, belajar kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perjuangan & Kupu-Kupu

8 April 2011   10:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari yang cerah, dengan rasa ingin tahunya, seorang anak tengah mengamati sebuah kepompong. DIa melihat kepompong tersebut membuka dan seekor kupu-kupu tengah berjuang untuk keluar dari kepompong.  Kelihatannya begitu sulit. Rasa ibanya pun timbul. Ia berpikir bagaimana caranya agar si Kupu-kupu dengan mudah bisa keluar dari kepompongnya. Ia pun mengambil gunting dan mengoyakkan kepompong tersebut. Segera saja, kepompong bisa keluar dari kepompong. Tapi apa yang terjadi??? Si kupu-kupu tidak bisa terbang, hanya dapat merayap. Ternyata dalam usahanya untuk keluar dari kepompongnya, suatu cairan dalam tubuh kupu-kupu keluar dan menguatkan sayap-sayapnya agar bisa segera terbang setelah perjuangan kerasnya. Namun kini, karena 'kebaikan' si anak, kupu-kupu tidak bisa mengembang sehingga ia hanya bisa merayap. Apa hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini? Kalau saya sih berpendapat. Terkadang kasih sayang dan bantuan yang kita berikan pada seseorang bisa jadi malah membuatnya manja dan tidak bisa berkembang. Terkadang sebagai pemimpin atau orangtua, kita harus membiarkan anak buah, tim atau anak kita untuk mengembangkan sayapnya. Berjuang keluar dari kupu-kupunya. Agar ia bisa terbang dan bertahan menghadapi kehidupan. Menghadapi kehidupan, kita harus berani berjuang, berjuang dan berjuang. Memang terkadang di tengah perjuangan ada keluh, air mata, peluh bahkan darah. Tapi jangan pernah putus asa, karena usainya, keindahan akan terjadi. Sayap akan terbentang, dan kesuksesan menjelang. Hidup penuh dgn PERJUANGAN. Sering kali juga kita sering menyalahkan situasi yang kita hadapi, tapi ternyata situasilah yang mendewasakan kita. @anggrainilubis

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun